Tren Penjualan Masker Motif Batik Naik 20 Kali Lipat di Masa Pandemi

- 2 Oktober 2020, 12:57 WIB
PEKERJA menyelesaikan pembuatan masker kain dengan motif batik di Rumah Batik Komar, Jln. Cigadung, Kota Bandung, Selasa (21/4/2020). Sejak pandemi Covid-19 banyak permintaan masker kain batik dari konsumen, masker kain batik tersebut dihargai Rp. 100 ribu dengan isi 5 pcs masker batik dan 20 ribu untuk didonasikan buat terdampak Covid-19.
PEKERJA menyelesaikan pembuatan masker kain dengan motif batik di Rumah Batik Komar, Jln. Cigadung, Kota Bandung, Selasa (21/4/2020). Sejak pandemi Covid-19 banyak permintaan masker kain batik dari konsumen, masker kain batik tersebut dihargai Rp. 100 ribu dengan isi 5 pcs masker batik dan 20 ribu untuk didonasikan buat terdampak Covid-19. /Darma Legi/

GALAMEDIA - Pada masa pandemi Covid-19, penggunaan masker menjadi hal wajib bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali. Hal tersebut, sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus asal "Wuhan" tersebut.

Dalam perkembangannya, penggunaan masker juga memiliki beragam jenis, mulai dari masker kesehatan, scuba atau buff, dan lain sebagainya. Bahkan ditambah dengan berbagai motif dan desain, yang membuat masker semakin beragam.

Salah satu yang menjadi daya tarik, yakni masker yang dipadukan dengan motif atau desain batik. Selain menjadi fashion baru yakni masker batik, juga ikut melestarikan seni budaya khas Indonesia yang diakui oleh UNESCO.

Baca Juga: Kini Dikarantina, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan First Lady Melania Positif Covid-19

Hype atau minat masyarakat akan masker batik juga cukup tinggi, terlihat dari angka penjualannya di marketplace yang meningkat signifikan hingga 20x lipat. Terlebih dalam memperingati Hari Batik Nasional 2020, setiap tanggal 2 Oktober.

Salah satu marketplace yang cukup dikenal di Indonesia, Tokopedia mengumumkan tren penjualan masker batik yang melonjak hingga 20x lipat. Disusul oleh daster atau baju tidur bermotif batik, yang mengalami peningkatan penjualan lebih dari 3,5x lipat jika dibandingkan sebelum masa pandemi Covid-19.

"Masker dan daster atau baju tidur dengan motif batik, menjadi produk batik paling laris di Tokopedia. Sehingga menggambarkan bagaimana kebutuhan masyarakat sekarang yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, untuk menghindari penularan virus Covid-19," ungkap External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya dikutip dari keterangan tertulis, Jumat 2 Oktober 2020.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Termin 2 Cair Bulan Ini, Sebanyak 3,3 Juta Pegawai Gigit Jari

Menurutnya, kondisi pandemi justru menjadi momentum bagi para pegiat usaha, khususnya UMKM, di Indonesia, untuk menciptakan peluang ekonomi dengan berinovasi. Inovasi tersebut, baik dari produk maupun kanal penjualan, dari offline ke online.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x