Tren Penjualan Masker Motif Batik Naik 20 Kali Lipat di Masa Pandemi

- 2 Oktober 2020, 12:57 WIB
PEKERJA menyelesaikan pembuatan masker kain dengan motif batik di Rumah Batik Komar, Jln. Cigadung, Kota Bandung, Selasa (21/4/2020). Sejak pandemi Covid-19 banyak permintaan masker kain batik dari konsumen, masker kain batik tersebut dihargai Rp. 100 ribu dengan isi 5 pcs masker batik dan 20 ribu untuk didonasikan buat terdampak Covid-19.
PEKERJA menyelesaikan pembuatan masker kain dengan motif batik di Rumah Batik Komar, Jln. Cigadung, Kota Bandung, Selasa (21/4/2020). Sejak pandemi Covid-19 banyak permintaan masker kain batik dari konsumen, masker kain batik tersebut dihargai Rp. 100 ribu dengan isi 5 pcs masker batik dan 20 ribu untuk didonasikan buat terdampak Covid-19. /Darma Legi/

Ekhel menjelaskan bahwa para mitra di Tokopedia terus menghadirkan inovasi dalam membuat produk yang relevan, dengan kondisi masyarakat saat ini.

Diakuinya, UMKM yang bisa memanfaatkan kanal digital, dinilai lebih tangguh dan bertahan dalam menghadapi pandemi. Sebab dapat menjaga kelangsungan bisnis, serta memastikan lapangan pekerjaan tetap tersedia.

"Untuk saat ini, total sudah ada lebih dari 9 juta penjual di Tokopedia, yang hampir 100 persennya adalah UMKM. Kami percaya, UMKM punya peran signifikan dalam pemulihan ekonomi negeri yang terdampak pandemi, apalagi mereka adalah penyumbang lebih dari 60 persen pendapatan negara," tuturnya.

Baca Juga: Arab dan Yahudi Heboh, Sindir Trump dengan Insya Allah Joe Biden Bikin Netizen +1 Googling Massal

Ia menambahkan bahwa keberadaan UMKM sangat penting didukung oleh semua pihak, termasuk yang bergerak di industri batik.

"Mari kita bersama mendukung keberlangsungan industri batik, dengan #BanggaBuatanIndonesia," tambahnya.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x