Arab dan Yahudi Heboh, Sindir Trump dengan Insya Allah Joe Biden Bikin Netizen +1 Googling Massal

- 2 Oktober 2020, 12:09 WIB
Donald Trump.
Donald Trump. /Instagram/@realdonaldtrump

GALAMEDIA - Komentari rival pada debat capres AS Selasa lalu dengan “insya Allah”, mantan wapres Joe Biden yang berhadapan dengan Donald Trump menjadi berita di berbagai media internasional.

Biden menggunakan insya Allah saat berdebat dengan Trump kala keduanya terlibat adu-argumentasi soal kewajiban membayar pajak. Trump menjadi satu-satunya capres yang menolak menyerahkan laporan keuangan pajak tahunan.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Mungkin Selamanya Bersama Kita, Ucap Menko Polhukam Mahfud MD

Menjelang debat, New York Times melaporkan Trump hanya membayar $ 750, setara Rp 1,1 juta untuk pajak penghasilan federal individu pada tahun 2016 atau tepat saat dirinya terpilih sebagai Presiden AS yang ke-45.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Jumat (2 Oktober 2020) membantah berita yang dianggap memalukan, Trump mengatakan dirinya membayar miliaran untuk pajak.

Baca Juga: Kegaduhan Antara Dandim dan Gatot Nurmantyo Cs, Rocky Gerung: Ini Agak Aneh

Ditanya kapan dia akan membuktikan klaim pajaknya dengan dokumen resmi, Trump hanya menjawab singkat, “Anda akan melihat laporannya!” Jawaban ini disambar Biden dengan tantangan sekaligus sindiran.

“'When? Insya Allah?” ujarnya. Insya Allah yang merupakan janji atas nama Sang Pencipta sendiri kerap “disalahgunakan” sebagai alasan untuk mengucapkan tidak secara halus. Intinya pengguna berlindung di balik izin-Nya untuk setiap peristiwa.

Baca Juga: Gandeng Rizky Febian, VLIVE Indonesia Gelar Konser Virtual Dengan Teknologi AR dan VR

Apa pun itu,  penggunaan frasa umat muslim dalam bahasa Arab dan Farsi yang digunakan Biden, langsung menarik perhatian. Tak sedikit yang menganalisis penggunaan istilah tersebut.

“Ya, Joe Biden mengatakan insya Allah dalam debat #Debates2020,” ujar komentator politik berdarah Pakistan, Wajahat Ali dalam postingan yang beredar di internet.

Dia juga memberi catatan bahwa frasa insya Allah dapat digunakan secara sarkastis. “Secara harfiah artinya semoga Allah mengizinkan, tapi seringkali digunakan untuk mengatakan ‘tidak'.”

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, Jumat 2 Oktober 2020 di Trans TV

NPR membenarkan Biden menggunakan frasa insya Allah. Bisa jadi karena sebelum menjabat dua periode sebagai wakil presiden di era Barack Obama, Biden yang mengetuai Komite Hubungan Luar Negeri Senat kerap melakukan perjalanan ke berbagai negara.

Ini memberinya banyak kesempatan untuk melihat penggunakan berbagai ungkapan termasuk bahasa Arab dan Farsi. The Arab News, harian berbahasa Inggris Saudi menyebut langkah Biden sukses meramaikan timeline Twitter di jazirah Arab.

“Apakah dia benar-benar mengucapkan ungkapan dalam bahasa Arab atau tidak mungkin belum bisa dikonfirmasi tapi pastinya berhasil menarik perhatian para eskpat di Teluk..”

Baca Juga: Anti-utang dan Anti-cicilan, Musisi Terkaya Inggris Ed Sheeran Kantongi Hampir Rp 2 Miliar per Hari

Dan jika  Pakistan Observer menyebut penggunaan frasa insya Allah Biden menjadi kejutan, Al Jazeera menganggapnya momen bersejarah di Twitter.

Sedangkan Kashmir Monitor melaporkan, banyak pengguna bahasa Inggris yang dibuat Googling demi mengetahui arti Insya Allah.

“What is Inshallah?”, What is Inshallah definition?” dan “What does Inshallah mean?” menjadi kata kunci yang banyak digunakan.

Baca Juga: Jernih dan Tajam, Suku Asia Bermata Biru Elektrik Ini Ternyata Penduduk Pribumi Indonesia

Selain media Arab, The Forward, media Yahudi menyebut tak sedikit orang Yahudi dari negara-negara Timur Tengah yang juga biasa menggunakan frasa insya Allah.

“Meski padanan dalam Ibrani untuk insha Allah, b'ezrat Hashem atau Aram b'siyata d'shmaya.. tapi komunitas Yahudi Sephardi dan Mizrahi yang berbahasa Arab serta dialek Yudeo-Arab selama ratusan tahun, juga menggunakan insya Allah seperti  muslim.”***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x