Iran Ancam Gunakan Senjata yang Tak Pernah Digunakannya, Kalau Israel Lancarkan Serangan Udara Balasan

- 16 April 2024, 16:57 WIB
Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke Israel
Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke Israel / reuters.com/

Terlebih lagi, pihak berwenang Iran meluncurkan apa yang disebut rezim Teheran sebagai rudal balistik hipersonik pertama buatan dalam negeri pada Juni lalu.

Rudal hipersonik didefinisikan sebagai rudal yang dapat melesat lima kali kecepatan suara, sehingga sangat sulit untuk dideteksi dan dicegat.

Selain memiliki persediaan rudal, Iran juga memiliki beberapa proksi di seluruh wilayah yang bersedia melakukan tugasnya. Ini termasuk Hamas di Gaza - yang menyerang Israel pada 7 Oktober lalu yang memicu krisis yang sedang berlangsung, pemberontak Houthi di Yaman, dan Hizbullah yang kuat.

Hizbullah - yang berbasis di Lebanon di perbatasan utara Israel - adalah kekuatan tempur yang kuat.

Dibiayai oleh Iran dan dilatih oleh Garda Revolusi Iran, pemimpin kelompok ini mengklaim memiliki 100.000 pejuang terlatih yang memiliki tank dan gudang senjata yang luas, yang sebagian besar dipelihara di negara tetangga, Suriah.

Serangan langsung pertama Iran terhadap Israel, yang dimulai pada hari Sabtu, merupakan tanggapan atas serangan udara pada tanggal 1 April terhadap konsulat Teheran di Damaskus, yang secara luas dituduhkan kepada Israel.

Serangan tersebut meratakan gedung konsulat berlantai lima di kedutaan besar Iran dan menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi, dua di antaranya adalah jenderal.

"Kami dengan tegas menyatakan bahwa tindakan sekecil apapun terhadap kepentingan Iran pasti akan ditanggapi dengan respon yang keras, luas dan menyakitkan," kata Presiden Iran, Raisi, dalam sebuah panggilan telepon pada hari Senin malam dengan emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.

Raisi menegaskan kembali bahwa Iran bertindak untuk 'membela diri', dengan mengatakan bahwa operasi tersebut menargetkan pangkalan-pangkalan Israel yang digunakan untuk melakukan serangan terhadap konsulat tersebut, demikian pernyataan dari kantornya.

Dia mengkritik dukungan beberapa pemerintah Barat terhadap Israel.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah