Kemenkes Sebut Alasan Kasus DBD Meningkat di Tahun 2024

- 22 April 2024, 18:03 WIB
Ilustrasi kasus DBD meningkat di tahun 2024.
Ilustrasi kasus DBD meningkat di tahun 2024. /Freepik

GALAMEDIANEWS - Meski di tahun 2023 sempat turun, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali naik di tahun 2024. Hal ini disebabkan adanya perubahan iklim.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi menuturkan, di tahun 2023, kasus DBD turun dari 143 ribu ke 115 ribu. Namun erubahan iklim pada 2024 membuat kasusnya kembali naik.

Oleh karena itu, sistem diagnosis Dengue perlu ditingkatkan agar dapat mengetahui penyakit yang bersifat zoonosis serta yang disebabkan oleh lingkungan.

Baca Juga: 6 Pelaku Pengeroyokan di Ciparay Ditangkap, Motifnya hanya Karena Cemburu

"Kita butuh deteksi, seperti yang Pak Menteri bilang, yang menyebut tentang rapid test, karena ini perlu didistribusikan di fasilitas kesehatan dasar kita, karena Dengue memiliki (konsekuensi) yang parah apabila telat ditangani," ujarnya dalam Arbovirus Summit seperti dilansir Antara dari kanal YouTube Kemenkes RI di Jakarta, Senin 22 April 2024.

Imran menuturkan, pasca COVID-19, kini gejala-gejala DBD sudah tidak lagi berupa gejala klasik. Hal inilah yang perlu diwaspadai masyarakat.

"Sekitar 50 persen kasus Dengue tidak memiliki gejala," katanya.

Baca Juga: Rupiah Kian Melemah! Mari Kita Throwback ke Masa Era Kepemimpinan Presiden Habibie 1998-1999!

Karenanya, lanjut Imran, perlu ada sistem yang sensitif guna mendeteksi penyakit tersebut. Dimana sistem tersebut, harus dapat mendeteksi penyakit baik yang ditularkan melalui binatang atau disebabkan karena lingkungan, termasuk yang terdampak perubahan iklim.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x