Sulitnya Mengembangbiakan Burung Merak Hijau Ditengan Pandeki Covid-19 Patut Diapresiasi

- 4 Oktober 2020, 20:05 WIB
Burung Merak Hijau pandemi Jawa (pavo macitus)
Burung Merak Hijau pandemi Jawa (pavo macitus) /

Menurut Sulhan, mengembangbiakan merak hijau jawa terbilang sangat sulit. Bahkan setelah telur menetas dalam tiga bulan pertama, bayi burung merak hijau akan mengalami masa kritis.

"Sekitar 50 persennya akan mati atau hidup. Jadi selama tiga bulan ini, keeper ((kiper) burung akan merawat bayi-bayi (anakan) burung merak hingga berumur lebih daei tiga bulan," kata Sulhan seraya menambahkan, pihak kebun binatang pun membiarkan ada burung merak hijau yang mengerami teluranya secara alami.

Baca Juga: #TolakOmnibusLaw Terus Digaungkan Netizen, Mulai dari Buruh Kaget hingga Aktivis HAM Protes

"Tentu dengan pengawasan ketat".

Sulhan menyebut saat ini ada 6 (enam) ekor merak hijau yang dilepasliarkan di area Kebun Binatang Bandung. Mereka bebas berkeliaran di dalam area hampir 14 hektar tersebut.

Namun walaupun dilepasliarkan di area Kebun Binatang Bandung, memang terkadang burung ini bisa terbang jauh hingga ke area lain seperti Sabuga dan juga Cihampelas dan beberapa titik lainnya.

"Itu adalah resiko bila burung tersebut tidak dikandangkan," katanya.

Sebenarnya menjadi menarik ketika burung-burung tersebut bebas berkeliaran di area Kebun Binatang Bandung. Karena terkadang mereka terutama jantan bisa mekar bulunya pada saat pengunjung ada di sekitar mereka.

Baca Juga: Link Live Streaming Manchester United vs Tottenham Hotspur

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah