Sulitnya Mengembangbiakan Burung Merak Hijau Ditengan Pandeki Covid-19 Patut Diapresiasi

- 4 Oktober 2020, 20:05 WIB
Burung Merak Hijau pandemi Jawa (pavo macitus)
Burung Merak Hijau pandemi Jawa (pavo macitus) /

"Merak hijau sendiri adalah endemik asli Indonesia yang juga menjadi salah satu koleksi kebun Binatang Bandung," katanya

Gilang adalah salah satu kiper burung yang ada di Kebun Binatang Bandung mengatakan, masyarakat Indonesia harus bangga memiliki salah satu burung unik, yakni merak hijau asli Jawa. Di dunia ada tiga varian burung merak, yakni Merak Hijau Jawa, Merak biru India dan Merak Perak (Putih).

"Salah satunya hidup di Indonesia yakni merak hijau asli Jawa (pandemi). Dan akan menjadi unik ketika burung ini terutama yang jantan saat birahi atau bertemu dengan manusia (dianggap sebagai pengganggu), ia akan memekarkan bulu sayap dan ekornya sehingga melebihi tubuhnya. Sangat indah dengan kilauan hijau berpadu kuning dan hitan berkilauan terkena sinar matahari," terangnya.

Baca Juga: Polisi Ancam Bubarkan Paksa Aksi Ribuan Buruh yang Menolak RUU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gulang bertugas di area kubah burung bersma tim aves atau burung sebanyak 5 orang berharap masyarakat melestarikan dan tidak memelihara burung merak yang jumlah di alam liar semakin menurun tiap tahunnya karena ditangkap dan dijual bebas.

"Tidak hanya burung merak hijau saja, burung burung lain pun jangan diperjualbelikan secara bebas. Biarkan mereka bebas di alam liar agar keseimbangan alam tetap terjaga," ujarnya lagi.

Baca Juga: Sekali Serang KAMI, Moeldoko Terus Jadi Bulan-bulanan Tengku Zulkarnain

Tim aves kebhn Binatang Bandung ini telah merawat burung di kubah burung (aves) yang jumlahnya sekitar 419 ekor burung dari 53 jenis burung, baik dari dalam maupun luar negeri.

 

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah