Hasil Survey BPS Prov. Jabar: Fluktuasi Inflasi Akibat Momentum Hari Raya Idul Fitri Bukan Karena Pemilu!

- 3 Juni 2024, 19:41 WIB
Kepala BPS Provinsi Jawa Barat: Marsudijono, S.Si., M.M. didampingi Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat: Ir. Yuke Mauliani Septina, M.Si., usai kegiatan press release Berita Resmi Statistik (BRS), Senin, (3/6), di Kantor BPS Prov.Jawa Barat, Bandung.***(Sumber; Humas BPS Jabar/Andri)
Kepala BPS Provinsi Jawa Barat: Marsudijono, S.Si., M.M. didampingi Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat: Ir. Yuke Mauliani Septina, M.Si., usai kegiatan press release Berita Resmi Statistik (BRS), Senin, (3/6), di Kantor BPS Prov.Jawa Barat, Bandung.***(Sumber; Humas BPS Jabar/Andri) /

GALAMEDIANEWS - Terjadinya fluktuasi tingkat inflasi dalam beberapa bulan terakhrir lebih disebabkan oleh adanya momentum Hari Raya Idul Fitri, sedangkan digelarnya pesta demokrasi berupa pemilihan umum (pemilu), tidak terlalu berpengaruh terhadap fluktuasi tersebut.

Demikian diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat: Marsudijono, S.Si., M.M., yang didampingi Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat: Ir. Yuke Mauliani Septina, M.Si., usai kegiatan press release BPS, Senin (3/6), di Kantor BPS Provinsi Jawa Barat, Bandung.

"Jadi memang dampak dari Lebaran dimana harga-harga kebutuhan pokok naik dan ke depan yaa bisa saja naik lagi (inflasi) saat mau menghadapi Lebaran yang akan datang karena memang polanya sudah demikian. Sedangkan yang susah diprediksi adalah semisal terjadinya Pandemi Covid. Memang secara survey kami tidak mengukur adanya faktor penyelenggaran pemilu terhadap fluktuasi inflasi, jadi hal ini lebih banyak disebabkan oleh momentum Lebaran," kata Marsudijono.

Baca Juga: Kepala dan Wakil Otorita IKN Mengundurkan Diri, Tandai Babak Baru Pembangunan di IKN

Secara Umum Provinsi Jabar Sudah Mampu Meredam Tingkat Inflasi Jika Dibandingkan Dengan Provinsi Lain 

Selanjutnya, Marsudijono menyatakan secara umum Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jabar sudah mampu meredam laju inflasi jika dibandingkan dengan provinsi lain. Hanya saja yang perlu menjadi catatan berikutnya, adalah untuk laju inflasi di kota dan kabupaten yang ada di Prov. Jabar.

"inilah yang masih harus ada langkah langkah berikutnya. Misal masih tingginya tingkat inflasi di Kota Sukabumi, Kota Bekasi, dan Kota Depo. Saya yakin besok akan ada langkah-langkah konkrit berikutnya dari TPID agar tingkat inflasinya bisa tertahan," katanya

Sementara itu, menurut Yuke Mauliani Septina tingkat inflasi yang saat ini terjadi merupakan hasil dari kinerja timnya, namun yang justru harus diantisipasi adalah ke depannya.

"Misanya saat ada warning dari BMKG berkaitan dengan cuaca, nah itu yang perku kita antisipasi, sehngga apa yang dilakukan oleh BPS itu bukan hanya sekedfar angka tapi jadi panduan buat aktivitas tim, apa yang harus dilakukan si bulan berikutnya," kata Yuke.

Kegiatan press release Berita Resmi Statistik (BRS) yang diikuti berbagai instansi terkait, digelar Hari Senin, (3/6), di Kantor BPS Provinsi Jawa Barat, Jl. PHH. Mustafa No. 43 Bandung.**
Kegiatan press release Berita Resmi Statistik (BRS) yang diikuti berbagai instansi terkait, digelar Hari Senin, (3/6), di Kantor BPS Provinsi Jawa Barat, Jl. PHH. Mustafa No. 43 Bandung.**

Halaman:

Editor: H. Bambang Priambodo

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah