Amerika Serikat Ingin Indonesia Jadi Sekutu Penting untuk Lawan China

- 16 Oktober 2020, 19:53 WIB
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. /Dok. Humas Kementerian Pertahanan



GALAMEDIA - Karena Washington yang mengundang Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto ke Amerika Serikat, Amnesty Internasional tidak bisa berbuat banyak. Sebelumnya Amnesty Internasional mengutuk kunjungan Prabowo tersebut.

Saat di Paman Sam nantinya Prabowo akan bertemu dengan para pejabat penting pemerintahan Donald Trump termasuk Menhan AS Mark Esper.

"Larangan yang diterapkan untuk Menteri Prabowo telah dicabut, dan dia akan mengunjungi AS untuk membahas kerja sama," kata Juru Bicara Prabowo dan Partai Gerindra, Irawan Ronodipuro seperti dikutip zonajakarta.com dari The New York Times, Jumat, 16 Oktober 2020.

Baca Juga: Jakarta Terendam Banjir, Ferdinand Hutahaean Sindir Anies: Apes Betul

Pertemuan Prabowo-Mark Esper tak main-main, yakni membahas perkuatan pertahanan Indonesia dengan AS sebagai mitranya.

Mengutip The New York Times, Washington menilai pertemuan antara kedua Menhan ini menandai pentingnya posisi Indonesia di mata AS.

Hal ini dilatarbelakangi dimana AS sangat ingin menjadikan Indonesia sektu terpenting di Asia Tenggara untuk melawan China.

Baca Juga: Jakarta Mulai Diserang Banjir, Tujuh RT Tergenang Air Hingga 70 Sentimeter

Untuk pembelian persenjataan sendiri Prabowo dikabarkan akan melihat-lihat dahulu alutsista apa saja yang nantinya akan dibeli.

"Pak Prabowo dari tanggal 15 sampai tanggal 19 (Oktober) beraktivitas di Amerika Serikat. Beliau akan bicara tentang kerja sama pertahanan antara Amerika Serikat dan Indonesia," kata Dahnil Anzar Simanjuntak kepada wartawan, Kamis 15 Oktober 2020 seperti dikutip zonajakarta.com dari RRI, Jumat, 16 Oktober 2020.

"Melanjutkan berbagai kerja sama yang sudah dilakukan selama ini, bertemu dengan banyak pihak terkait dengan pertahanan di Amerika Serikat," ujarnya.

Baca Juga: Terkait Kepulangan Habib Rizieq, IPI Menduga Hanya Propaganda Politik

Indonesia sendiri sejatinya mengincar jet tempur siluman F-35 Lightning II dari AS sebagai ganti Su-35 Rusia yang dilarang oleh Washington.

Sanksi CAATSA bisa mengenai Indonesia jika nekat membeli Su-35.

"Kami meningkatkan risiko CAATSA dalam semua percakapan kami dengan Kementerian Pertahanan," kata pejabat AS yang tak mau disebutkan identitasnya.

Baca Juga: PSSI Belum Pastikan Kapan Liga 1 Bakal Digelar, Ini Masalahnya

seorang pejabat pemerintah Indonesia mengatakan kunjungan prabowo itu jugamembawa misi membuka 'jalan' agar TNI AU bisa mendapatkan jet tempur F-35. *** (Beryl Santoso/zonajakarta.com)

 

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x