Hari Dokter Nasional, Begini Pesan Penting Para Dokter untuk Masyarakat dan Pemerintah

- 24 Oktober 2020, 10:36 WIB
Hari Dokter Nasional 24 Oktober, para dokter memberikan pesan penting untuk masyarakat dan pemerintah.
Hari Dokter Nasional 24 Oktober, para dokter memberikan pesan penting untuk masyarakat dan pemerintah. /pixabay

GALAMEDIA - Hari ini, 24 Oktober 2020, bertepatan dengan peringatan Hari Dokter Nasional. Para tenaga kesehatan pun memberikan pesan penting kepada masyarakat dan pemerintah.

Hal yang paling ditekankan di masa pandemi seperti sekarang, yakni penerapan protokol kesehatan. Mulai dari mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Satu hal lagi, jangan lupa menjaga kesehatan kulit.

Dokter Siti Rosidah bersama dua koleganya Fransisca Y. dan Reci Maulita yang tergabung dalam tim Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Tanjung Priok meminta masyarakat tidak menganggap sepele penyakit yang tergolong baru di dunia itu.

Baca Juga: Ada Kabar Kurang Sedap dari Istana Soal Vaksin Covid-19, Jokowi Langsung Menelpon Luhut

"Covid-19 itu nyata jangan dianggap sepele, masyarakat tetap harus patuhi protokol 3M dan stay at home," tutur mereka, dikutip dari Antara, Sabtu 24 Oktober 2020.

Saat ini banyak informasi yang beredar mengenai Covid-19 di berbagai media, termasuk media sosial. Para dokter berharap masyarakat bisa mencari informasi dari sumber yang valid dan bersikap kritis sehingga tak mudah percaya isu salah atau hoaks yang beredar.

Dokter spesialis paru di RSUP Persahabatan, Erlina Burhan pernah mengatakan, hoaks sendiri menjadi salah satu masalah di tengah penanggulangan Covid-19 di Indonesia. Menurut dia, informasi media sosial separuhnya berisi hoaks, salah satunya mengenai risiko tertular Covid-19 di rumah sakit.

Baca Juga: Ini Organ Tubuh yang Wajib Dibasuh Saat Mandi Junub, Jangan Sampai Mandinya Tidak Sah

Informasi yang salah ini membuat orang takut dan tidak mau datang ke rumah sakit karena takut tertular Covid-19. Padahal menolak pengobatan bisa berdampak buruk pada mereka yang sudah mempunyai penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung dan lainnya.

Akhirnya, banyak dari mereka yang meninggal di rumah karena tidak mendapatkan pengobatan.

Di lain sisi, dokter spesialis kulit sekaligus direktur medis di Klinik Dermalogia, Arini Astasari Widodo, mengingatkan Anda menjaga kesehatan kulit sebagai salah satu upaya menjauhkan diri terhadap infeksi, alergen, iritan hingga penyakit Covid-19.

"Kulit merupakan organ terluar dan merupakan barrier pertama pertahanan tubuh terhadap alergen, iritan, dan infeksi. Kulit juga merupakan organ terluas dari tubuh kita, sehingga apabila kesehatan kulit terganggu, tentu akan memengaruhi kesehatan secara keseluruhan," ujar dia dalam diskusi bersama media, Jumat, 23 Oktober 2020 malam.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Kentang Keju Goreng yang Gurih dan Creamy, Camilan Favorit Keluarga

Menurut dokter yang juga dosen di UKRIDA itu, barrier kulit sangat efektif hingga jika Covid-19 menempel pada tangan lalu Anda segera mencuci tangan, maka Anda tak akan terkena penyakit itu.

"Covid-19 kalau menempel di tangan, kita tidak akan terjangkit, tinggal cuci tangan kemudian virus dapat inaktif. Kenapa? karena barrier kulit sangat efektif," kata Arini.

Pemerintah
Arini berdoa untuk kesehatan para koleganya yang terus berjuang sekaligus berterima kasih karena sudah sepenuh hati mengabdikan diri kesehatan masyarakat dan tetap memegang sumpah dokter.

Walau di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, para dokter dari RSUD Koja berharap para kolega mereka tetap kuat dan mengendalikan stres dengan berpikir positif.

Baca Juga: Waspada! Sabtu 24 Oktober 2020 Sejumlah Wilayah di Jabar Dihantui Hujan Petir

"Stay strong karena perkerjaan kita adalah panggilan yang tidak semua orang bisa mendapatkan posisi atau kesempatan untuk melayani pada masa pandemi. Stay healthy and stay away from stressed, keep up a positive mind, You're not walking alone," ujar Fransisca.

Di sisi lain, Reci mengatakan, para dokter terus belajar meningkatkan keilmuan sesuai bidang masing-masing termasuk dari pengalaman kasus yang mereka temui di lapangan.

Tak hanya dokter, usaha penanggulangan Covid-19 di Indonesia juga membutuhkan dukungan dari pemerintah antara lain dalam edukasi untuk memastikan masyarakat paham, peningkatan kegiatan 3T (tracing, testing dan treatment), hingga dana riset untuk pengembangan terapi Covid-19 agar angka mortalitasnya bisa turun.

Baca Juga: Yuk Pahami dan Amalkan, Berikut Arti dan Makna Asmaul Al Hasib, Al Jalil, dan Al Karim

"Seharusnya ada aplikasi dana untuk peningkatan research dan development dalam bidang fasilitas kesehatan khususnya dalam pengembangan terapi Covid-19 di Indonesia supaya bisa menurunkan mortalitas atau kematian karena Covid-19," ujar Rosidah.

Ia juga berharap SDM dan fasilitas di bidang kesehatan diperbanyak agar layanan kesehatan bisa mencakup seluruh pasien yang ada di Indonesia.

Hari Dokter Nasional ditetapkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada tahun 1950 untuk menghargai jasa-jasa para dokter kepada masyarakat dan kehidupan individual mereka.

Biasanya para tenaga kesehatan memperingatinya melalui kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan dan kedokteran, seperti pengobatan gratis, senam sehat, konsultasi kesehatan gratis, dan berbagai jenis kegiatan lainnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x