GALAMEDIA - Gempa berkekuatan 5,9 magnitudo mengguncang wilayah Pangandaran Ahad 25 Oktober 2020 sekitar pukul 08.00 WIB.
BMKG melaporkan Gempa yang terjadi pada Ahad 25 Oktober 2020 pada pukul 07.56 WIB berpusat di 90 KM Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Gempa yang bermagnitudo 5,9 SR dengan kedalaman 10 KM ini ditegaskan BMKG tidak berpotensi tsunami.
Gempa tersebut sempat terasa di wilayah Kota Bandung dan sekitarnya. Sejumlah warga pun sempat berhamburan keluar karena khawatir atapnya roboh.
Ketua RT 03 RW 10 Kel. Cisaranten Kidul Kec. Gedebage Kota Bandung mengaku merasakan getaran gempa terasa di kediamannya. Saat itu berada di lantai dua rumahnya, tampak lampu bergetar kencang.
"Saya lihat lampu bergetar, saya pun langsung turun ke luar rumah seraya mengajak anggota keluarga," ujar pensiunan ASN ini.
Ia mengaku tak menyangka pusat gempa berada di Pangandaran. Pasalnya, gempanya terasa kuat.
Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!
Tak hanya Kota Bandung, gempa tersebut terasa di 17 daerah di Pulau Jawa.
Berikut rincian daerah-daerah yang ikut merasakan guncangan gempa bumi tersebut, lengkap dengan Skala MMI:
III-IV Sukabumi
III Cilacap
II-III Kabupaten Bandung
III Kuningan
III-IV Tasikmalaya
Baca Juga: Kekayaan Panglima TNI: Mobil Terbarunya Honda CRV 2019
III-IV Pangandaran
II-III Banyumas
III Garut
II-III Kutoarjo
II-III Kebumen
II-III Banjarnegara
II-III Kulonprogo
II-III Bantul
II-III Gunung Kidul
Baca Juga: Heboh Jajaki Eurofighter, Ternyata Prabowo Belanja Alutsista dari Negara Turki
II-III Yogyakarta
II Bandung
II Tegal
Berikut Penjelasan Lengkap Mengenai Skala MMI dilansir dari https://www.bmkg.go.id/gempabumi/skala-mmi.bmkg.
Skala MMI I-II
TIDAK DIRASAKAN (Not Felt) Tidak dirasakan atau dirasakan hanya oleh beberapa orang tetapi terekam oleh alat.
Skala MMI III-V
Dirasakan oleh orang banyak tetapi tidak menimbulkan kerusakan. Benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar.
Skala MMI VI
KERUSAKAN RINGAN (Slight Damage) Bagian non struktur bangunan mengalami kerusakan ringan, seperti retak rambut pada dinding, genteng bergeser ke bawah dan sebagian berjatuhan.
Baca Juga: Gus Nur Ditahan, Ferdinand Hutahaean Jadi 'Kompor' Minta Refly Harun Turut Diciduk
Skala MMI VII-VIII
KERUSAKAN SEDANG (Moderate Damage) Banyak Retakan terjadi pada dinding bangunan sederhana, sebagian roboh, kaca pecah. Sebagian plester dinding lepas. Hampir sebagian besar genteng bergeser ke bawah atau jatuh. Struktur bangunan mengalami kerusakan ringan sampai sedang.
Skala MMI IX-XII
KERUSAKAN BERAT (Heavy Damage) Sebagian besar dinding bangunan permanen roboh. Struktur bangunan mengalami kerusakan berat. Rel kereta api melengkung.***