Cegah Penyebaran Covid-19, Pemda Jabar Lakukan Pengetesan di Sejumlah Destinasi dan Pintu Masuk

- 30 Oktober 2020, 14:46 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil /Humas Jabar

GALAMEDIA - Untuk mencegah penyebaran Covid-19 saat libur dan cuti bersama pekan ini, Pemda Provinsi Jawa Barat melakukan pengetesan di sejumlah destinasi wisata dan pintu masuk ke Jabar. 

"Pemeriksaan tes masif pun kami lakukan di 54 titik. Pengetesan dilakukan secara acak melalui metode rapid test. Apabila ada yang reaktif, maka akan berlanjut dengan swab test," ungkap Gubernur Jabar, Ridwan Kamil pada Rapat Koordinasi Antisipasi Dampak Libur Panjang terhadap Kenaikan Kasus Covid-19 bersama Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (RI) Luhut Binsar Pandjaitan via konferensi video di Gedung Pakuan, Jln. Cicendo, Kota Bandung, Jumat 30 Oktober 2020.

Baca Juga: Hadapi Persaingan dan Revolusi Data, SBM ITB Gelar Career Planning Series

Menurutnya, terdapat 14 kabupaten/kota di Jabar yang kerap dikunjungi wisatawan saat libur panjang. Pengawasan penerapan protokol kesehatan pun dilakukan, termasuk pengetesan Covid-19. 

Dikatakannya, pengetesan Covid-19 amat krusial untuk menekan potensi lonjakan kasus penyebaran virus tersebut. Karena bertujuan untuk mengantisipasi libur dan cuti bersama agar tidak menjadi medium penularan Covid-19. 

Lebih jauh, pihaknya juga meminta wisatawan dan pelaku perjalanan disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

Baca Juga: Ini Pesan Verrell Bramasta bersama Havaianas untuk Seluruh Pemuda Indonesia

"Kami melalui TNI dan Polri serta Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) terus berjaga semaksimal mungkin untuk memastikan protokol kesehatan 3M tersebut dilakukan oleh masyarakat yang berlibur ke tempat wisata," terangnya. 

Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar tersebut, menerangkan bahwa petugas keamanan harus memastikan pengelola destinasi wisata berkomitmen menjalankan protokol kesehatan, seperti membatasi jumlah pengunjung. 

"Intinya, masyarakat boleh berwisata, asalkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan 3M tadi secara ketat dan disiplin," ucapnya. 

Baca Juga: Tragedi, Hanya Perceraian yang Akan Kembali Menyatukan Pangeran William dan Pangeran Harry

Sementara itu, Menko Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan meminta pemerintah provinsi intens mengampanyekan pentingnya protokol kesehatan 3M di masa pandemi Civid-19, khususnya di tempat-tempat yang berpotensi menciptakan kerumunan. 

"Upaya perbaikan terus didorong oleh pemerintah pusat, menyangkut protokol kesehatan dan isolasi terpusat. Saya mohon para kepala daerah agar tidak pernah bosan untuk menyampaikan protokol kesehatan 3M," tuturnya. 

Luhut menjelaskan penguatan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan pusat isolasi perlu dilakukan sebagai upaya antisipasi apabila terjadi lonjakan kasus Covid-19. 

Baca Juga: Robert : Sepak Bola Indonesia Punya Masa Depan yang Cerah 

"Kapasitas ICU dan ruangan isolasi harus berjalan dengan baik, obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan harus sesuai tata laksana klinis pasien Covid-19 tersedia dengan cukup. Serta operasi penegakan protokol kesehatan 3M pun perlu ditingkatkan terutama  tempat-tempat pusat keramaian," tambahnya.***

 

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x