GALAMEDIA - Universitas Kabul diserang sejumlah orang bersenjata, Senin 2 November 2020, dan mengakibatkan sedikitnya 22 orang, termasuk beberapa mahasiswa di ruang kelas mereka.
Kelompok garis keras ISIS menyatakan, berada di balik serangan itu yang disebut Presiden Ashraf Ghani sebagai "tindakan teror yang tercela".
Dalam pesan video, Ghani, yang pernah mengajar di universitas tersebut, mengumumkan hari berkabung nasional untuk menghormati para korban.
Baca Juga: Jadwal Acara TV, Selasa 3 November 2020 di Trans 7, Ada OOTD, On The Spot, dam Opera Van Java
Ia menyampaikan, "belasungkawa dan simpati yang mendalam kepada bangsa" dan keluarga para korban.
"Lembaga akademis ini masih membuat hati saya bergetar,” ujarnya seperti dilansirkan Antara.
Kementerian kesehatan menyatakan, tiga penyerang menewaskan sedikitnya 22 orang, termasuk sejumlah mahasiswa, dan melukai 22 lainnya sebelum pasukan keamanan Afghanistan menembak mati orang-orang bersenjata itu.
Baca Juga: Film Dokumenter Putri Diana Bakal Dirilis di Bioskop
Serangan tersebut diklaim oleh ISIS, menurut Amaq, kantor berita milik kelompok garis keras itu.