Nyatakan Pilpres AS Penipuan Publik, Klaim Kemenangan Trump Tuntut Penghitungan Suara Dihentikan

- 4 November 2020, 15:28 WIB
Donald Trump.
Donald Trump. /Instagram/@realdonaldtrump

GALAMEDIA - Lewat tengah malam setelah pemungutan suara pemilihan presiden AS resmi ditutup, Rabu (4 November 2020) dua kandidat yang bersaing menuju Gedung Putih, Donald Trump dan Joe Biden saling klaim kemenangan.

Menanggapi kaim Biden dari Delaware, Trump menggelar pidato dari Gedung Putih. Ia mengklaim pemilu kali ini 'penipuan terhadap rakyat Amerika' dan berniat menuntut hingga Mahkamah Agung untuk segara menghentikan semua penghitungan suara.

Baca Juga: Sampai Jumpa Bobotoh, Geoffrey: Kami Akan Siap Tahun Depan

Dalam pernyataan pukul 2.30 pagi itu Trump menegaskan, “Terus terang kami memang memenangkan pemilihan ini.”

Pernyataan Trump memastikan “pertempuran” baru dengan Joe Biden atas jutaan surat suara yang masih akan dihitung dan kemungkinan tidak akan dihitung sepenuhnya hingga Jumat malam.

Baca Juga: Korupsi Dana RTH, Eks Kadis DPKAD Bandung Herry Nurhayat Divonis 4 Tahun Penjara

Biden menjadi yang pertama mengeluarkan pernyataan resmi. “Ini belum berakhir sampai setiap suara dihitung,” ujarnya di hadapan pendukung di Wilmington, Delaware.

Trump pun mencuitkan tudingan jika Biden melakukan penipuan dengan pernyataannya itu dan mengatakan pihaknya “menang besar”.  

Baca Juga: Panglima : Rasulullah Mengajarkan Umat Islam untuk Berahlakul Karimah, dan Menghormari Perbedaan

Dikutip Galamedia dari DailyMail, hasil pemilu secara efektif terhenti tepat setelah tengah malam dengan Donald Trump meraih 213 suara electoral college dan Joe Biden 224 dari syarat 270 suara kemenangan.

Saat ini sedikitnya tujuh  negara bagian yang belum menyelesaikan penghitungan termasuk swing state atau tak bisa diprediksi.

Baca Juga: Wow! Jerawat Bisa Diobati dengan Minyak Kelapa, Ini 7 Manfaat Minyak Kelapa Untuk Kecantikan

Terkait penghitungan suara, digelar di tengah pandemi sekitar 90 juta warga AS sudah lebih dulu menyalurkan suara melalui mail on ballot yang dikirim via pos.

Sebagian sampai di pos penghitungan lewat dari hari H pemilu. Putusan pengadilan mengizinkan sejumlah negara bagian menerima kiriman surat suara dan melakukan penghitungan hingga akhir pekan ini.

Baca Juga: Bayu Sering Kasak-kusuk Soal Persib, Etam : Dia Punya Masa Depan di Persib

Kegagalan Biden memenangi suara di Florida, Ohio atau Texas yang memiliki suara elektoral tinggi membuatnya harus mengandalkan Pennsylvania, Michigan dan Wisconsin yang kalah saat Demokrat mencalonkan Hillary Clinton pada tahun 2016.

Tapi masih akan memakan waktu berhari-hari untuk menentukan hasil dari negara-negara bagian tersebut.

Jeda waktu ini tampaknya akan dimanfaatkan untuk menyiapkan pertempuran di pengadilan soal layak tidaknya menghitung suara masuk setelah hari H.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x