warganya Mengeluh Dapat Pungli Usai Cairkan Dana BPUM, Ini yang Dikatakan Bupati Garut

- 4 November 2020, 20:39 WIB
upati Garut yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Garut, Rudy Gunawan.
upati Garut yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Garut, Rudy Gunawan. /

GALAMEDIA - Sejumlah warga di Kabupaten Garut penerima bantuan dana dari pemerintah untuk Usaha Mikro (BPUM) mengeluhkan adanya pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh sejumlah oknum yang mengaku dari pihak LSM, desa, hingga dinas terkait.

Nugraha (27), warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Karangpawitan, Garut menyebutkan, dana BPUM sebesar Rp 2,4 juta yang diterimanya dipungut sebesar Rp 900 ribu oleh orang yang mengaku dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Garut bernama Sodik dan Eva. Meskipun ia sendiri mengaku tidak tahu apakah memang benar Sodik dan Eva itu pegawai dinas atau bukan.

"Dia ngakunya begitu (dari dinas). Katanya uang Rp 900 ribu itu bukan hanya untuk dinas saja, ada untuk RT, RW, dan Desa juga. Jadi Rp 200 ribu untuk RT dan RW, yang Rp 700 ribu untuk desa dan dinas. Jadi yang saya terima cuma Rp 1,5 juta saja," ujarnya, Rabu 4 November 2020.

Baca Juga: Berharap Joe Biden Menangi Pilpres AS 2020, Imam Masjid Ungkap Pendukung Trump Lakukan Kekerasan

Menurut Nugraha, jika pungli itu tidak hanya dialami oleh dirinya saja. Namun juga ada sejumlah warga lainnya yang juga mendapatkan dana BPUM mengalami hal yang serupa dengan jumlah pungutan yang sama. Ia menyebut di wilayahnya saja ada sekitar 30 orang yang mendapatkan dana BPUM.

"Kalau diakumulasikan, dari sini saja hasil pungutan liarnya mencapai Rp 27 juta," ucapnya.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun, selain di Kecamatan Karangpawitan, pungutan serupa juga terjadi di sejumlah daerah lainnya, seperti di Kecamatan Cilawu, Tarogong Kaler, dan Banyuresmi. Sejumlah warga mengaku menjadi korban pungli usai mencairkan dana BPUM dari bank yang ditunjuk. Jumlah pungutan pun bervariatif, mulai Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta per orang.

Salah seorang warga Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi mengaku bahwa dana BPUM-nya dipotong sebesar Rp 300 ribu. Menurutnya, sebelumnya semua yang dapat bantuan dimasukan dulu grup WA.

Baca Juga: Kadisbud Provinsi DKI Jakarta Dukung ‘Sutradara Ngekting’

"Yang dapat bantuan disini dipotong semua oleh ibu-ibu. Dia minta uang bantuan itu karena mengaku yang mengusulkan," katanya.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x