"Ini adalah sweeping order (pemborongan saham) yang dirancang untuk mencekik permodalan Amerika demi militerisasi China," kata Navarro kepada wartawan melalui sambungan telepon, dilansir Antara.
Baca Juga: Hakim Perintahkan Eks Wakil Ketua Kadin Jabar Dikeluarkan dari Tahanan
Langkah kebijakan yang baru diumumkan ini menambah panjang daftar isu di tengah konflik antara AS dan China, yang belakangan ini disebabkan, antara lain, oleh perkara pandemi Covid-19, Undang-Undang Keamanan Nasional di Hong Kong, dan perebutan pengaruh di Laut China Selatan.***