Network
GALAMEDIA - Untuk menjaga imun tubuh disaat pandemi Covid 19 ini, tak sedikit warga Kota Tasikmalaya menjadi rajin dalam menjalankan olahraga. Namun, sejak dua pekan terakhir ini, warga yang menjalankan aktifitas olahraga kerap was was dengan aksi teror dari pelaku pelecehan seksual.
Seperti yang dialami Herlin (36), warga Perum Buminagara Kota Tasikmalaya, dirinya saat melakukan olahraga (jogging) jalan kaki bersama temannya Mira (35). Saat tengah berjalan sambil berbincang, di lokasi tikungan Pesantren Benda, tiba-tiba melintas pengenda motor dari belakang, lalu dengan sengaja menepuk pantatnya.
Sontak saja dirinya kaget dan menggerutu karena merasa dilecehkan oleh laki-laki tak dikenal itu. Ia lalu berganti posisi dengan temannya dan melanjutkan jogging. Namun entah apa yang dipikirannya, pelaku itu kembali meraba pantat temanya yang posisinya berada di sebelah kanan di lokasi belokan Saung Ardila atau Saung Putih Cigeureung.
Seperti yang dialami Herlin (36), warga Perum Buminagara Kota Tasikmalaya, dirinya saat melakukan olahraga (jogging) jalan kaki bersama temannya Mira (35). Saat tengah berjalan sambil berbincang, di lokasi tikungan Pesantren Benda, tiba-tiba melintas pengenda motor dari belakang, lalu dengan sengaja menepuk pantatnya.
Sontak saja dirinya kaget dan menggerutu karena merasa dilecehkan oleh laki-laki tak dikenal itu. Ia lalu berganti posisi dengan temannya dan melanjutkan jogging. Namun entah apa yang dipikirannya, pelaku itu kembali meraba pantat temanya yang posisinya berada di sebelah kanan di lokasi belokan Saung Ardila atau Saung Putih Cigeureung.
Baca Juga: Bahas Kemandirian Alutsista, Pasis Sesau A-14 Gelar Seminar Nasional
"Awalnya sama tetangga berdua jalan kaki muter ke Percisa. Pas sampai Pesantren Benda pantat ditepuk oleh lelaki tak dikenal pake motor," katanya, Selasa 17 November 2020.
Pelaku, kata dia, seolah berniat melakukan pelecehan tersebut. Pasalnya, setelah berganti posisi jalan juga, temannya kembali menjadi korban pelecehan. Padahal pakaian yang dikenakan atasan sampai menutup pantat dan kerudung pun cukup lebar dengan menutup hingga sampai ke pinggang.
"Pelaku menggendarai motor jenis mio lama, pakai jaket biru dan helm merah hati. Pelaku langsung kabur tancap gas setelah aksi menepuk pantat yang kedua kalinya dan diteriaki maling. Pelaku terlihat kaget saat diteriaki maling menoleh saya sebelum tancap gas," ungkapnya geram.
Sekarang ini banyak warga berolahraga, baik jalan kaki ataupun sepedahan. Harus hati-hati terutama perempuan dengan pelaku pelecehan seksual. Sebab, pakaian tertutup belum tentu aman dari pelaku pelecehan seksual.
"Awalnya sama tetangga berdua jalan kaki muter ke Percisa. Pas sampai Pesantren Benda pantat ditepuk oleh lelaki tak dikenal pake motor," katanya, Selasa 17 November 2020.
Pelaku, kata dia, seolah berniat melakukan pelecehan tersebut. Pasalnya, setelah berganti posisi jalan juga, temannya kembali menjadi korban pelecehan. Padahal pakaian yang dikenakan atasan sampai menutup pantat dan kerudung pun cukup lebar dengan menutup hingga sampai ke pinggang.
"Pelaku menggendarai motor jenis mio lama, pakai jaket biru dan helm merah hati. Pelaku langsung kabur tancap gas setelah aksi menepuk pantat yang kedua kalinya dan diteriaki maling. Pelaku terlihat kaget saat diteriaki maling menoleh saya sebelum tancap gas," ungkapnya geram.
Sekarang ini banyak warga berolahraga, baik jalan kaki ataupun sepedahan. Harus hati-hati terutama perempuan dengan pelaku pelecehan seksual. Sebab, pakaian tertutup belum tentu aman dari pelaku pelecehan seksual.
Baca Juga: Dua Pasien Positif Covid-19 Lanjut Usia di Garut Meninggal Dunia
"Saya harap pelaku begal pantat itu tertangkap dan diberi pelajaran yang setimpal. Karena sudah melecehkan," ucapnya.
"Saya harap pelaku begal pantat itu tertangkap dan diberi pelajaran yang setimpal. Karena sudah melecehkan," ucapnya.
