Korban Tewas Menggenggam Tasbih, Ramai Klip Eksekusi Militer Australia Menhan Tak Tahan Melihatnya

- 20 November 2020, 16:38 WIB
/Tim Galamedia/

GALAMEDIA - Australia pekan ini diguncang laporan mengenai kejahatan perang yang menunjukkan puluhan pembunuhan “tak seharusnya” oleh personel militer negeri Kanguru di Afghanistan.

Salah satu klip yang kini ramai menunjukkan eksekusi jarak dekat personel khusus militer Australia dengan korban pria tak bersenjata yang ditemukan meringkuk di antara ilalang.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Jumat (20 November 2020) dalam keterangannya hari ini, Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds mengungkapkan laporan dugaan kejahatan perang pasukan khusus Australia di Afghanistan membuatnya "tersakiti".

Baca Juga: Profil Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman: Dari Jualan di Kodam Siliwangi Hingga Bubarkan FPI

Linda menyebut reaksi yang dirasakannya tak hanya di tataran mental tapi juga fisik manakala dirinya menyaksikan salah satu rekaman yang  menunjukkan tentara SAS menembak pria tak bersenjata yang tengah meringkuk di antara ilalang.

Linda menyebut pihaknya benar-benar terkejut dan malu setelah penyelidikan empat tahun menemukan bukti bahwa pasukan Australia telah membunuh 39 warga sipil tak bersenjata dan tahanan selama perang di bawah pimpinan AS di Afghanistan.

Baca Juga: Pangdam Jaya Copot Baliho Habib Rizieq, Tagar #BubarkanFPI Jadi Trending Topic

Menyusul bukti yang tak terantahkan ini ribuan tentara yang telah dianugerahi penghargaan terancam kehilangan medali kehormatan setelah  laporan setebal 465 halaman dimaksud menyatakan komandan yang mengawasi kekejaman tanpa hati nurani tidak layak mempertahankan penghargaan mereka.

Sebelumnya rekaman yang terungkap awal tahun ini memperlihatkan seorang personel SAS menembak mati pria Afghanistan tak bersenjata dengan jemari menggenggam tasbih. Aksi ini disebut tentara lainnya sebagai 'eksekusi langsung'.

Baca Juga: Pangdam Jaya Copot Baliho Habib Rizieq, Ruhut Sitompul Memuji: Anda Layak Dapat Bintang!

Difilmkan dari kamera helm di desa Deh Jawz-e Hasanzai, rekaman menunjukkan sang tentara mengarahkan senapan serbu dari jarak hanya beberapa meter pada korban.

Rekaman diambil pada Mei 2012 setelah anjing gembala Jerman milik pasukan SAS bernama Quake menemukan pria Afghanistan di ladang gandum.

Menyadari temuan Quake, seorang tentara dengan senapan serbu terdengar melontarkan kalimat, “Jika kau ingin aku melepasnya..” sebelum kemudian  ia menembaki pria tersebut.

Baca Juga: Pastikan Sektor Wisata Aman dari Covid-19, Pelaku Wisata Kota Cimahi Diswab Test

Penyelidikan militer sebelumnya menyebutkan penembakan dilakukan untuk membela diri. Namun rekaman yang beredar membuktikan sebaliknya hingga memicu kemarahan ketika pertama kali ditayangkan ABC pada bulan Maret.

Bahkan Mmenteri Pertahanan Australia, Linda Reynolds dibuat “tak tahan” melihatnya. Insiden tadi menjadi satu dari banyak laporan kebrutalan pasukan khusus yang terungkap dalam beberapa tahun terakhir.

Meskipun tidak jelas apakah penembakan di ladang gandum dalam klip ini termasuk yang diselidiki investigasi mayor jenderal Paul Brereton.

Baca Juga: Tragis, Ditemukan Pemancing, Jenazah Komar Dikerubuti Biawak Di Pinggir Sungai Citanduy

Brereton meneliti perilaku tentara pasukan khusus antara tahun 2005 dan 2016, periode di mana lebih dari 26.000 warga Australia bertugas di Afghanistan termasuk 3.000 personel pada Kelompok Tugas Operasi Khusus (SOTG).

Termasuk dalam temuan adalah dugaan praktik “blooding” di mana anggota patroli  menembak  tahanan mencatatkan pembunuhan pertama mereka serta menanam senjata dan radio untuk mendukung klaim palsu bahwa korban dibunuh dalam aksi militer.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x