GALAMEDIANEWS - Ada beragam olahraga tradisional di Indonesia. Mulai dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia. Namun, tak dapat dipungkiri, saat ini tak sedikit masyarakat mulai meninggalkan olahraga tradisional.
Raden Isnanta, mantan Deputi III Pembudayaan Olahraga Kemenpora pernah menyebut bahwa olahraga tradisional akan asing bagi anak cucu.
“Kami melihat olahraga tradisional ini lama kelamaan akan punah, satu persatu akan punah dan tidak dikenal generasi anak cucu kita”, tuturnya.
Raden menuturkan bahwa cepatnya arus informasi menjadi penyebabnya. “Karena pengaruh teknologi informasi yang begitu cepat sehingga kita banyak terjebak dengan budaya asing,” tuturnya.
Nah, bila kita telusuri lebih mendalam, cepatnya arus informasi dan kemudahan mendapatkannya sebenarnya menjadi bagian globalisasi. Saat ini, kita memang sulit terlepas dari derasnya arus globalisasi.
Dalam bukunya berjudul A Introduction To Globalization, dilansir dari situs academia.edu, Jan Arte School menuturkan bahwa salah satu elemen globalisasi yaitu westernisasi.
Secara konseptual, westernisasi yaitu proses masuknya nilai-nilai budaya barat sehingga menggerus budaya lokal perlahan-lahan. Inilah kaitan antara tergerusnya olahraga tradisional dengan globalisasi.
Semakin deras arus globalisasi, olahraga tradisional akan semakin menghilang. Padahal, olahraga tradisional menjadi bagian jati diri bangsa. Arus informasi yang begitu cepat memberitakan berbagai jenis olahraga mancanegara yang sedang menjadi tren
Misalnya, olahraga esport yang kini sangat digemari. Hal ini menyebabkan masyarakat lebih tertarik kepada olahraga tersebut sehingga mulai meninggalkan olahraga tradisional.