Keraton Solo, Objek Wisata Edukasi yang Wajib Dikunjungi

- 13 Februari 2023, 11:30 WIB
Keraton Surakarta Hadiningrat./pariwisatasolo.surakarta.go.id/
Keraton Surakarta Hadiningrat./pariwisatasolo.surakarta.go.id/ /

GALAMEDIANEWS - Keraton Solo atau Keraton Surakarta Hadiningrat, menjadi salah satu tujuan destinasi para wisatawan, yang di mana dapat difungsikan sebagai tujuan wisata edukasi tentang sejarah.

 


Sejalan dijadikan sebagai objek wisata edukasi, hal ini berangkat dari keraton yang memang dulunya menjadi pusat dari kerajaan Mataram, sehingga destinasi wisata ini sangat banyak memiliki cerita sejarah yang dapat dipelajari pengunjung.


Letak dari Keraton Solo, berada di jalan Kamandungan, Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Warisan hasil budaya dari kerajaan Mataram ini kini menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak diburu oleh para pelancong yang datang ke Surakarta.


Pasalnya selain digunakan sebagai objek wisata, tempat ini juga bisa digunakan sebagai sumber wahana edukasi, yang dapat memberikan pengunjung ilmu pengetahuan tentang kerajaan zaman dahulu, khususnya kerajaan Mataram.

 
Keraton Solo dulunya menjadi pusat Kerajaan Mataram. Namun, karena adanya Perjanjian Giyanti pada tanggal 13 Februari 1775, membuat kerajaan Mataram terbagi menjadi dua, yaitu Keraton Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.

Baca Juga: LINK NONTON Serial Mantan Tapi Menikah Episode 6 Full HD: Antara Bayu dan Saka, Siapa yang akan Dipilih Ana?

Baca Juga: Kang Dedi Mulyadi Minta Aparat Telusuri Hoaks Penculikan Anak Banyak Memakan Korban, Diantaranya Warga Garut


Terlepas dari Kerajaan Mataram yang terbagi menjadi dua, kasunanan Surakarta juga ikut demikian melalui perjanjian Kali Cacing Salatiga, yaitu terbagi menjadi Keraton Surakarta dan Kadipaten Mangkunegaran, pada 17 Maret 1757.

 


Dilansir dari laman resmi pemerintah Provinsi Jogja, arsitektur Keraton Solo masih sangat dipertahankan seperti pada mulanya, dan dijadikan sebagai arsitektur istana Jawa tradisional yang terbaik juga sebagai salah satu benda cagar budaya.


Bentuk arsitektur bangunan yang sangat bagus hal itu tidak terlepas dari arsitek yang menggarap konsep Keraton Solo, salah satu arsiteknya adalah Pangeran Mangkubumi yang kelak bergelar sebagai Sultan Hamengkubuwono 1.


Isi dari Keraton Solo juga sangat unik dan memiliki nilai filosofis di masing-masing benda yang berada di dalam keraton, hingga tempat tersebut sangat cocok digunakan sebagai rekomendasi tujuan edukasi akhir pekan.

 


Bangunan Keraton Solo juga terdiri dari beberapa Kompleks, diantaranya yaitu Kompleks Alun-alun Lor, Kompleks Sasana Sumewa, Kompleks Siti Hinggil Lor, Kompleks Kamandungan Lor, Kompleks Kedhaton, Kompleks Manganan, Kompleks Manganti, Kompleks Sri Manganti dan Kemandulan Kidul.


Pada pembangunan Keraton Solo dilakukan secara bertahap, dan tetap mempertahankan dasar pola tata ruang yang sama dengan rancangan atau konsep awal, pernah mengalami restorasi secara besar-besaran yang dilakukan oleh Susuhunan Pakubuwono X (1893-1939).

Baca Juga: 11 Link Twibbon Hari Valentine 14 Februari 2023, Saatnya Update Profile Picture Sosial Media Kamu!
Saat berada di Keraton Solo Surakarta, para pendatang yang berkunjung atau mampir di Keraton, hendaknya tetap memperhatikan etika kesopanan dan turut menjaga cagar budaya ini, contoh sederhana adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan.***

 

Editor: Nalarya Nugraha

Sumber: DPAD Jogja Prov


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah