Bangka Belitung Sempat Jadi Ibu kota Selama 7 Bulan, Intip Bagaimana Sejarahnya hingga Saat Ini?

- 22 April 2024, 08:04 WIB
Bangka Belitung pernah jadi ibukota./ Instagram/@explorebelitung
Bangka Belitung pernah jadi ibukota./ Instagram/@explorebelitung /

Belitung dibagi menjadi 4 ngabehi yakni seperti berikut ini:

1. Ngabehi Sijuk dengan gelar Ngabehi Mangsa Juda atau Krama Juda.
2. Ngabehi Badau dengan gelar Ngabehi Tanah Juda atau Singa Juda.
3. Ngabehi Belantu dengan gelar Ngabehi Sura Juda.
4. Ngabehi Buding dengan gelar Ngabehi Istana Juda.

Ngabehi ini menurunkan raja yang digantikan Kerajaan Balok.  Gelar Depati Cakraningrat hanya digunakan sampai raja Balok ke 9 yakni Kiai Agus Mohammed Saleh bergelar Depati Cakraningrat IX karena gelar  dihapus oleh Pemerintah Belanda. Keturunannya yakni Kiai Agus Endek yang memerintah dari tahun 1879 – 1890 berpangkat Kepala Distrik Belitung dan berkedudukan di Tanjungpandan.

Kerajaan ketiga yakni Kerajaan Belantu, yang merupakan wilayah Ngabehi Kerajaan Balok, raja pertamanya adalah Datuk Ahmad dari tahun 1705 – 1741 yang bergelar Datuk Mempawah, sedangkan rajanya yang terakhir bernama KA Umar.

Kerajaan keempat adalah Kerajaan Buding yang merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Balok, raja bernama Datuk Kemiring Wali Raib.  Kerajan Balok terbesar yang pernah ada di Belitung.

Adapun pertambangan tungsten dan timah dikelola oleh perusahaan Billiton Maatschappij di Belitung pada tahun 1942. Bahkan Belitung telah menjadi jalur perdagangan sejak abad ke 17. Pedagang Cina dan Arab yang paling berpengaruh. Hal ini dapat dibuktikan dari tembikar yang berasal dari Wangsa Ming abad ke 14 dan ke 17 yang banyak ditemukan dalam lapisan tambang timah di daerah Kepenai, Buding, dan Kelapa Sampit.

Orang Cina mengetahui Belitung karena pedagang Cina masuk ke Belitung sekitar tahun 1293. Saat armada Cina di bawah pimpinan Shi Pi, Ike Mise dan Khau yang melakukan ekspedisi ke Pulau Jawa dan terdampar di perairan Belitung.

Selain Cina, ada kapal Belanda bernama 'Zon De Zan Loper', di bawah pimpinan Jan De Marde yang juga merapat ke sungai Balok dan menjadi satunya bandar

Pulau Belitung masuk ke dalam wilayah kekuasaan Inggris pada 18 September 1821, walau secara de facto terjadi pada 20 Mei 1812. Residen Inggris di Bangka mengangkat raja siak untuk memerintah Belitung karena di pulau Belitung sering terjadi perlawanan rakyat yang dipimpin oleh tetua adat.

Pada surat keputusan Komisaris Jenderal Kerajaan Inggris pada 17 April 1817, Inggris serahkan Belitung ke Kerajaan Belanda dan ditunjuk Asisten Residen menjalankan pemerintahan di Belitung.

Halaman:

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Youtube ALIS DUNIA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah