PSSI Bikin Skandal Terang-terangan Soal Transfer Pemain, Robert : Ini Tidak Masuk Akal

- 23 September 2020, 20:03 WIB
Robert Rene Albert
Robert Rene Albert /

GALAMEDIA - Wacana penambahan satu pemain asing pada jendela transfer sebelum kick-off Liga 1 2020 dianggap tidak masuk akal oleh Pelatih Persib Robert Rene Albert.

Bahkan, menurutnya, upaya yang dilakukan PSSI saat ini diprediksi akan membuka permasalahan anyar bagi persepak bolaan di indonesia.

"Ini tentunya menjadi skandal berikutnya. Skandal yang terang-terangan. Ini semuanya tidak logis, sekali lagi. Dari informasi yang saya dapat, ada tiga klub yang mencoba mengorganisir 'transfer window Eropa' dan tiga tim ini adalah tim yang mendapat pemain Brasil yang mana semua sudah tahu tentang mereka," ungkapnya usai menjalani sesi latihan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Rabu 23 September 2020.

Baca Juga: Dua Kali Gagal Lelang, Pembangunan MPP Kota Cimahi Urung Dilanjutkan?

Seharusnya, setelah melakukan voting suara dari ke-18 klub peserta. Wacana terkait penambahan satu pemain asing tidak perlu dibahas lagi. Dan PSSI tidak perlu lagi mengirim surat kepada FIFA bahwa Indonesia akan membuka jendela transfer.

Apalagi, saat PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar Manager Meeting bersama ke-18 klub peserta liga. Hanya 7 klub yang menyatakan setuju dengan penambahan pemain asing. Sedangkan sisanya, 8 klub memilih tidak setuju dan 3 klub lainnya memilih absen.

"Ketika suara terbanyak memenangkan voting, maka seharusnya tidak ada transfer window (sebelum restart Liga 1 2020). Itu logis dan masuk akal karena itulah demokrasi dan harus diterima oleh siapapun. Kalau sekarang keputusannya seperti ini, kenapa harus ada voting? kenapa tetap mengirim surat ke FIFA bahwa akan ada transfer window di Indonesia. Itu menyisakan banyak pertanyaan soal sepakbola Indonesia," katanya.

Baca Juga: KAMI Ajak Masyarakat Indonesia Kibarkan Bendera Setengah Tiang pada 30 September 2020

Robert menegaskan jika regulasi anyar pada bursa transfer di musim ini tidak lah logis. Ditambah dia sendiri masih belum mengetahui bagaimana liga musim berikunya (2021) akan berjalan.

"Apakah logis membuka transfer window hingga Oktober, yang mana sebelumnya klub semua sepakat transfer window baru dilakukan sebelum putaran kedua yaitu pada Desember. Dan ketika musim baru dimulai, yang belum tahu kapan dimulainya tahun depan, akan ada transfer window lagi (awal musim)," tegasnya.

Dia pun menyarankan agar PSSI dapat mempertimbangkan semua konsekuensi yang akan dihadapi jika jendela transfer dibuka di awal musim.
Karena jika berbicara transfer window maka setiap pemain dari tiap-tiap klub boleh berpindah.

Baca Juga: Duh, 131 Penghuni Rusunawa Kota Cimahi Nunggak Uang Sewa Hingga Rp 137 Juta Lebih

"Jika bicara transfer window maka artinya otomatis pemain boleh pindah, bisa diartikan setiap pemain boleh pindah dari satu tim ke tim lainnya baik itu pemain lokal dan asing. Satu tim yang tidak boleh melakukan itu hanya Makassar karena FIFA sudah memberi peringatan dalam tiga transfer window mereka," ungkapnya.

Lanjutnya jika musim ini harus dihadapi dengan kekuatan yang minim. Hal tersebut dirasa merupakan resiko yang harus dihadapi klub. Terlebih liga musim ini berjalan dengan situasi Extra Ordinary Competition.

Baca Juga: Spesial di HJKB ke-210, Humas On the Spot Hadirkan Mang Oded dan Kang Yana

"Tapi setiap tim bisa mendatangkan pemain dari tim lain karena ini transfer window. Jadi apa yang terjadi semua ini sebenarnya tidak penting dan tim yang melanjutkan kompetisi tanpa pemain asing itu adalah tanggung jawab mereka masing-masing. Jadi yang menjadi pertanyaan, siapa yang membuat keputusan di sepakbola Indonesia saat ini?," tutupnya.

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x