Pindah ke Partai Gerindra Jadi Taruhan Hidup Mati, Ini 3 Tugas Besar Dedi Mulyadi

- 24 Mei 2023, 21:09 WIB
Dedi Mulyadi bersama Ketua Umum Prabowo Subianto yang juga Menteri Pertahanan./IST
Dedi Mulyadi bersama Ketua Umum Prabowo Subianto yang juga Menteri Pertahanan./IST /

 

GALAMEDIANEWS - Mantan Bupati Purwakarta dua periode Dedi Mulyadi telah memantapkan diri berlabuh ke Partai Gerindra. Kepindahannya itu membawa konsekuensi tantangan berat yang akan menentukan cerah atau suramnya masa depan politik ke depan.

Hal itu diungkapkan peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Toto Izul Fatah, saat mengomentari kepindahan Dedi Mulyadi dalam keterangan pers yang diterima Rabu 24 Mei 2023.

Menurutnya pilihan politik Dedi Mulyadi adalah wajar dan logis. Meski hal tersebut sempat mengejutkan bagi para petinggi Golkar.

Baca Juga: One Piece Episode 1062 Menjadi Salah Satu Episode dengan Rating Tertinggi dalam Sejarah Seri Ini

Terlepas dari itu ada tantangan sekaligus tuntutan yang akan menjadi PR besar untuk Dedi Mulyadi setelah bergabung dengan Gerindra. Sebab, jika tidak cerdas memanfaatnya, apa yang mungkin dianggap berkah dari kepindahannya itu, bisa menjadi musibah untuk masa depan politik Dedi Mulyadi.

Toto menjelaskan, agar berkah tidak menjadi musibah, setidaknya ada tiga PR besar Dedi Mulyadi yang harus dilakukan dalam waktu dekat ini lewat aneka program yang disebutnya “Three in One”.

Pertama, kemampuan membranding diri agar secara elektabilitas, minimal bisa memepet Ridwan Kamil yang hari ini di seluruh lembaga survei masih memimpin cukup jauh sebagai calon gubernur Jabar.

Baca Juga: 5 CIRI Orang Didampingi KHODAM LELUHUR yang Bisa Diamati, Nomor 4 Punya Kemampuan Batin Kuat

"Kedua, tuntutan kemampuan Kang Dedi untuk membranding Gerindra agar keberadaannya memberi nilai plus. Minimal, mempertahankan kursi yang ada, bersyukur menambah kursi," kata Toto.

Terakhir beban berat Dedi untuk memenangkan ketua umumnya di Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai capres. Seperti diketahui, di hampir seluruh lembaga survei, posisi elektabilitas Prabowo di Jabar masih bersaing ketat dengan Anies Baswedan.

“Buat saya, kepindahan Kang Dedi dari Golkar ke Gerindra akan menjadi taruhan hidup mati karirnya, berbeda dengan saat dia masih di Golkar. Begitu pilihan beralih ke Gerindra, persoalannya bukan sekedar ganti baju yang juga umum dilakukan politisi lain. Tapi dalam konteks Kang Dedi, ada reputasi politik yang akan ikut menentukan cerah dan buramnya dia ke depan,” ucapnya.

Baca Juga: Netflix Mengumumkan Tanggal Rilis Anime Ooku: The Inner Chambers

Untuk itu, kata Toto, beban Dedi Mulyadi bisa jauh lebih besar dan berat dari Ketua DPD Gerindra Jawa Barat, Taufik Hidayat. Sebab, jika kepindahan itu tak memberi nilai plus buat partai maupun pencapresan Prabowo, apalagi buat elektabilitas diri Kang Dedi sendiri, maka pada saatnya nanti dia hanya akan jadi bahan nyinyiran dan sinisme publik.

Tugas berat Dedi lainnya, kata Toto, adalah mengonversi suara dan dukungan pemilih dia dari yang awalnya Golkar menjadi Gerindra. Dan dari pemilih tersebut dikonversi juga menjadi pemilih Prabowo pada Pilpres nanti. Termasuk, mengonversi elektabilitas dirinya yang di survei sekitar 24 persen sebagai cagub Jabar menjadi pemilih Gerindra dan Prabowo.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x