Menjelang Pemilu, Bawaslu Sampaikan Temuan dan Potensi Hoaks Pemungutan Suara

- 13 Februari 2024, 08:51 WIB
Dok. Anggota Bawaslu Lolly Suhenty saat Memberikan Penjelasan dalam Diskusi di Media Center Bawaslu./Rama Agusta/bawaslu.go.id/
Dok. Anggota Bawaslu Lolly Suhenty saat Memberikan Penjelasan dalam Diskusi di Media Center Bawaslu./Rama Agusta/bawaslu.go.id/ /

GALAMEDIANEWS – Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menyampaikan temuan hoaks pemilu dan potensi hoaks, jelang pemungutan suara 14 Februari 2024. Temuan tersebut, berdasarkan penelusuran tim pengawasan siber Bawaslu dan Panwaslu LN terhadap pelanggaran konten.

Anggota Bawaslu Lolly Suhenty mengatakan bahwa, “Rekapitulasi hasil pengawasan siber Bawaslu selama masa tahapan kampanye, mulai 28 November hingga 10 Februari 2024, ditemukan 355 dugaan pelanggaran konten internet (siber). 355 temuan ini, berdasarkan analisis oleh tim pengawasan siber terhadap konten yang diduga melanggar atau tidak.”

Baca Juga: Alasan Larangan Membawa Hp ke Bilik Suara, dan Begini Tata Tertib Pemilu

Temuan tersebut dibagi beberapa kategori, berdasarkan platform, dari 355 konten yang sudah diawasi, ditemukan platform facebook (FB), sebanyak 33,2% dan platform youtube yaitu 0,6%. Platform facebook merupakan platform dengan isi konten paling banyak tentang pelanggaran pemilu dibanding youtube.

Berdasarkan jenis sasaran siber paling banyak, serangan siber paling banyak, menyasar kepada Paslon capres/cawapres 02 dengan 45%, Paslon capres/cawapres 01 sebesar 33%, dan paslon 03 18%.

Srikandi Pengawasan tersebut turut memprediksi, bahwa hoaks jelang pemungutan suara akan meningkat. Sehingga dia meminta kepada jajaran Bawaslu, untuk lebih meningkatkan intensitas pencegahan dan pengawasan siber agar lebih maksimal.

Sementara Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Disinformasi Pemilu yang berisikan 20 organisasi masyarakat sipil dan peneliti independen yang peduli pada penanganan gangguan informasi untuk mengawal pemilu damai 2024 juga melakukan monitoring media sosial.

Baca Juga: Antisipasi Pemilu, Puskesmas di Bandung Siaga 24 jam

Dari banyaknya disinformasi yang beredar, platform Youtube menjadi tempat ditemukan disinformasi terbanyak, yaitu 44.6 persen. Disinformasi juga ditemukan di Facebook (34.4 persen), Tiktok (9.3 persen), Twitter atau X (8 persen), Whatsapp (1.5 persen), dan Instagram (1.4 persen).***

Halaman:

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Bawaslu.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x