Bunda Marah-marah vs Bunda Amanah

- 2 November 2021, 12:47 WIB
Foto Ilustrasi./dok. pengirim
Foto Ilustrasi./dok. pengirim /

Sedangkan Distress adalah stres yang negatif yang membuat kita kesulitan dalam menghadapinya, suatu keadaan yang merasa kita terbebani, tidak nyaman, bahkan tidak adanya motivasi.

Sehingga hal ini bisa mempengaruhi kesehatan mental kita. Contohnya ketika kita seorang ibu, disaat kita mengasuh anak, kita menjadi bersemangat melihat perkembangannya, menikmati tantangan dalam mengasuhnya, mendidiknya.

Dan dengan adanya anak, kita jadi termotivasi untuk bisa menjadi panutan agar si anak tersebut menjadi seseorang yang lebih baik dari kita. Dan kita pun juga bersemangat mencari ilmu agar memudahkan kita melakukan tanggung jawab sebagai seorang ibu.

Ketika kita senang melakukan itu semua, maka kita menjadikan stres itu sebagai Eustress. Namun, ketika yang terjadi adalah seorang ibu menjadi tidak bersemangat, merasa terbebani, mudah marah ketika mengasuh anak, mudah melakukan kekerasan fisik bahkan mental kepada anak, maka dapat dikatakan sang ibu mengalami Distress.

Baca Juga: Dewan HAM PBB Ungkap Real-life Squid Game China, Organ Manusia Diambil Paksa Dunia Tak Berdaya Menghentikannya

Ketika kita mendengar suara anak, apakah kita merasa jengkel atau semangat? Berdasarkan hasil survei KPAI pada tahun 2020 di 34 provinsi dengan jumlah sampel 25.164 responden anak.

Anak mengalami kekerasan fisik berupa: ditampar sebanyak 3%, dikurung 4%, ditendang 4%, didorong 6%, dijewer 9%, dipukul 10%, dan dicubit 23%.

Selain kekerasan fisik, kekerasan psikis yang dialami anak, yakni: dimarahi 56%, anak dibandingkan dengan anak lain 34%, anak dibentak 23%, anak dipelototi 13%, dihina 5%, diancam 4%, dipermalukan 4%, dirisak atau di-bully 3%, dan diusir 2%.

Amarah itu seperti fenomena gunung es, terlihat sedikit muncul dari permukaan laut. Namun jika kita menyelam ke dalamnya terdapat bongkahan besar emosi negatif yang terkumpul.

Apa saja emosi negatifnya? Bisa jadi berasal dari tumpukan rasa kecewa, sedih berkepanjangan, rasa ketidakberdayaan, rasa tidak dihargai, tidak diperlakukan adil, diabaikan, tersinggung karena harga diri terluka, dan masih banyak lagi.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x