Buru Kelompok MIT, Kapolri: Jika Ketemu Lalu Mereka Melawan Tembak Mati Saja

- 1 Desember 2020, 00:36 WIB
Kapolri Jenderal Idham Azis
Kapolri Jenderal Idham Azis /



GALAMEDIA - Kapolri Jenderal Idham Azis memerintahkan anggotanya untuk menembak mati kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora jika melakukan perlawanan saat ditangkap.

Kelompok MIT diduga menjadi dalang dalam aksi pembantaian terhadap empat orang di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah pada Jumat 27 November 2020.

Kapolri menyatakan negara tidak boleh kalah dengan kelompok teror yang melakukan aksi pembunuhan apapun dalihnya.

"Saya sudah bilang ke anggota, tindak tegas mereka. Jika ketemu lalu mereka melawan, tembak mati saja," kata Idham dalam keterangannya, Senin 30 November 2020.

Baca Juga: Effendi Gazali Ungkap Sempat Debat Sengit dengan Tersangka KPK Sebelum Diciduk Bersama Edhy Prabowo

Idham pun mengungkapkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga telah menerjunkan pasukan khusus untuk membantu mencari dan mengepung kelompok Ali Kalora.

Idham mengatakan personel Polri-TNI akan terus mencari tempat persembunyian Ali Kalora Cs.

Pada Jumat 27 November lalu, kelompok teroris jaringan MIT pimpinan Ali Kalora diduga melakukan aksi teror di Kabupaten Sigi. Dalam aksi itu, empat warga meninggal dunia dan tujuh rumah terbakar.

Terkait peristiwa ini, Presiden Joko Widodo mengutuk keras aksi teror. Jokowi menyebut pembantaian itu bertujuan memprovokasi dan menyebarkan teror di tengah masyarakat.

Baca Juga: Effendi Gazali vs Susi Pudjiastuti Soal Benih Lobster, Sang Guru Besar: Punah dari Sebelah Mana?

"Saya mengutuk keras tindakan di luar batas kemanusiaan yang tidak beradab yang menyebabkan empat orang meninggal dunia dalam aksi kekerasan yang terjadi di Sigi," kata Jokowi dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin 30 November 2020.

Tak hanya itu, Jokowi juga memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas kejadian tersebut.

"Tidak ada tempat di Tanah Air bagi terorisme," ujarnya.

Menko Polhukam Mahfud MD menilai aksi teror yang diduga dilakukan kelompok MIT tak berafiliasi dengan agama manapun, tapi murni terorisme.

Baca Juga: Tewaskan 27 Warga Poso, Terduga Teroris Taufik Bulaga Ternyata Penerus Dr Azhari

"Itu bukan gerakan keagamaan tapi gerakan kejahatan. Terhadap sebuah keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka," kata Mahfud saat menyampaikan konferensi pers di Gedung Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin 30 November 2020.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x