GALAMEDIA - Penyidik Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) nonaktif Andre Dedy Nainggolan mengeluarkan pernyataan menggemparkan soal dugaan kasus korupsi bantuan sosial (Bansos).
Andre ini sebelumnya merupakan Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penyidikan kasus korupsi Bansos. Sehingga ia mengetahui seluk beluk penyelidikan kasus korupsi Bansos ini.
Dalam acara diskusi virtual bertajuk PPKM Darurat Jangan Ada Babak baru Korupsi Bansos yang disiarkan pada kanal Youtube Sahabat Indonesia Corruption Watch (ICW), ia mengatakan, sejumlah anggota dewan diduga terlibat dalam kasus korupsi Bansos.
Padahal, lanjut dia, anggota DPR tersebut seharusnya melakukan pengawasan ketat terhadap program bansos penanganan Covid-19.
"Mereka bukan hanya sekadar ikut ngambil porsi kecil, justru paling besar," jelas penyidik KPK ini.
Dalam penyelidikan tim KPK, terungkap bahwa mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara membagi satu tahap pengadaan bansos Covid-19 yang berisi 1,9 juta paket menjadi empat kelompok.
Sebanyak 300 ribu paket diberikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Kementerian Sosial. Kedua pejabat yang menempati posisi tersebut turut terjerat bersama Juliari.
Selain itu, 200 ribu paket Bansos menjadi bagian Juliari sebagai Mensos.