Berniat Menyalip, Ade Malah Terjatuh dari Motor dan Terlindas Truk Bermuatan Semen

- 14 Juli 2020, 16:54 WIB
Ilustrasi mayat. (Pixabay.com/soumen82hazra)
Ilustrasi mayat. (Pixabay.com/soumen82hazra) /

GALAMEDIA - Ade Jumara (31), buruh asal Desa Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Korban meninggal dengan luka parah setelah jatuh dari sepeda motornya dan terlindas truk.

Peristiwa nahas itu terjadi di Jalan Bypass Cicalengka, tepatnya di tanjakan LPG Kampung Nyalindung, RT 01/07, Desa Nagrog, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Selasa, 14 Juli 2020.

Kasatlantas Polresta Bandung, Kompol Erik Bangun Prakasa membenarkan peristiwa itu.

Baca Juga: Datangi Polrestabes Medan, Kuasa Hukum Minta Publik Doakan Hana Hanifah

"Benar ada kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia di Cicalengka. Saya sendiri langsung melayat ke rumah duka," kata Erik saat dihubungi, Selasa 14 Juli 2020.

Menurut Erik, kronologis kecelakaan tersebut berawal ketika korban mengendarai sepeda motor bernomor polisi D 2090 WY. Ia datang dari arah Barat (Kota Bandung) menuju Timur (Nagreg).

Sepeda motor korban tersebut melaju searah dengan truk Fuso bernomor polisi Z 9477 NE. Menurut Erik, truk tersebut sebenarnya melaju dalam kecepatan rendah.

Baca Juga: Ridwan Kamil Kehilangan 3 Sahabat Selama 4 Bulan Pandemi Covid-19

Pasalnya, kondisi jalan di lokasi tersebut menanjak. Truk juga saat itu tengah mengangkut muatan semen yang bebannya cukup berat.

Erik mengungkapkan, korban mencoba mendahului truk tersebut dari sebelah kiri, sehingga tidak memiliki ruang yang cukup. Akibatnya, sepeda motor korban melindas batu sehingga oleng dan terjatuh.

Nahas, posisi jatuh korban tepat mengarah ke kanan tepat di antara ban depan dan ban belakang truk. Tak terelakan, kepala korban pun terlindas oleh ban belakang trus tersebut.

Baca Juga: Tragis, TKI di Arab Saudi Disiksa, Mata Disiram Klorin dan Tangan Disetrika

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Erik menyebur faktor penyebab kecelakaan tersebut adalah kesalahan manusia dari korban sendiri yang kurang berhati-hati. Sementara faktor kendaraan masih dalam proses penyelidikan.

Faktor lain yang diduga berpengaruh adalah geografis jalan yang lurus menanjak. Namun jalan tersebut terbilang lua karena memiliki lebar sekitar delapan meter dengan trotoar selebar satu meter. Permukaan jalan sendiri terbilang mulus karena terbuat dari aspal.

Setelah peristiwa itu, kata Erik, anggota Satlantas Polresta Bandung langsung membawa korban ke RS Cikopo dan melakukan olah TKP. Namun jenazah korban kini sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

Baca Juga: Matahari Melintas di Atas Kabah pada Rabu 15 Juli 2020, Kesempatan Baik Mengecek Arah Kiblat

Erik menambahkan, dua kendaraan yang terlibat kecelakaan tersebut kini masih dalam proses pemeriksaan. "Untuk kerugian materi sekitar Rp 100 ribu," ujarnya seperti dilaporkan wartawan PR, Handri Handriansyah.

Di sisi lain, Erik berharap kejadian tersebut bisa menjadi pengingat bagi semua pengguna jalan agar selalu berhati-hati saat mengendari kendaraannya di jalan raya.

Terlebih di Jalan Raya Bandung-Garut yang berstatus jalur nasional, sehingga ramai dengan kendaraan-kendaraan besar.

"Jangan tergesa-gesa dan memaksakan diri untuk mendahului kendaraan lain. Jangan ngebut, tetap berhati-hati dan selalu taat pada peraturan lalu lintas," imbuhnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x