Indonesia Tanpa Stigma, Pendeta Yerry: Jangan Berikan Stigma Negatif kepada Pecandu Narkoba

4 September 2021, 07:59 WIB
Pendeta Yerry soroti kasus narkoba Coki Pardede. /tangkap layar instagram/yerry_pattinasarany/ /

 

GALAMEDIA - Pendeta Yerry Pattinasarany angkat bicara mengenai ditangkapnya Coki Pardede terkait kasus penyalahgunaan narkoba.

Melalui akun Instagram pribadinya, Pendeta Yerry menyampaikan pesan damai, mengajak masyarakat untuk tidak memberikan stigma negatif kepada teman-teman pecandu narkoba.

"DUKUNG JANGAN HUKUM !!" tulis Pendeta Yerry di keterangan videonya dengan tagar Indonesia tanpa stigma. Dalam video berdurasi 49 detik tersebut, Pendeta Yerry menyampaikan dukungannya kepada para pecandu untuk pulih.

Baca Juga: Geram Lihat Konten Coki Pardede dan Tretan Muslim, Gus Umar: Kalian Keterlaluan Mengolok-olok Agama Islam

Menurutnya, mereka para pecandu adalah bagian dari anak bangsa yang berhak sehat dan mempunyai masa depan. Pendeta Yerry mengatakan bahwa hukuman tak lagi membuat mereka kapok. Tapi kepedulian, cinta dan kasih bagi mereka para pecandu, dapat menjadi sesuatu yang mahal.

"Buat saya yang membuat orang kapok akhirnya bukan lagi hukuman. Tapi kepedulian, cinta dan kasih yang mungkin itu akan menjadi mahal buat seorang pecandu narkoba." ujar Pendeta Yerry.

Di akhir video, Pendeta Yerry mengajak masyarakat untuk memberi dukungan kepada para pecandu, berjuang bersama untuk Indonesia tanpa stigma dengan berhenti memberi stigma negatif kepada mereka.

Baca Juga: Anies Baswedan Berhasil Bawa Jakarta Jadi Provinsi Paling Demokratis 4 Tahun Berturut-turut: Alhamdullilah

Seperti diketahui, Pendeta Yerry adalah salah satu orang yang cukup dekat dengan Coki. Belakangan, kerap kali Pendeta Yerry hadir di kanal Youtube Majelis Lucu Indonesia bersama Coki dan Tretan Muslim.

Di lansir dari berbagai sumber, Pendeta Yerry pun pernah menjadi seorang pecandu narkoba, bahkan fisik dan psikisnya terganggu karena mengkonsumsi narkotika.

Hingga akhirnya ia berhasil ke luar dari dunia gelap tersebut, dan menjadi seorang pendeta seperti sekarang.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler