Allah Sebaiknya Tempat Mengadu, Ini Doa saat Menghadapi Kesulitan yang Diajarkan Rasulullah

5 Agustus 2021, 07:35 WIB
Ilustrasi berdoa. /Pixabay

 

GALAMEDIA - Dinukilkan dari Kitab Nasoihul Ibad karya Imam Nawai Al Bantani pada Maqalah 31, diriwayatkan dari Nabi SAW, sesungguhnya Beliau bersabda :

“Barang siapa yang pada waktu pagi hari (memasuki waktu subuh) dalam keadaan mengadu kepada manusia tentang kesulitan hidupnya, maka seakan-akan ia telah mengadukan Tuhannya."

Sesungguhnya pengaduan selayaknya hanya kepada Allah karena pengaduan kesulitan hidup kepada Allah termasuk doa. Adapun mengadu kepada manusia menunjukkan tidak adanya ridha dengan pembagian Allah Taala sebagaimana diriwayatkan dari AbdiLlah bin Mas’ud RA, telah bersabda RasuluLlah SAW :

Baca Juga: Quran Surat Al Qadr, Berikut Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahnya, Yuk Tingkatkan Tadarus Alqurannya

“Maukah kamu semua aku ajari sebuah kalimat yang diucapkan Musa AS ketika melintasi lautan bersama bani israil ?“.

Kami semua menjawab :”Baik Yaa Rasulullah”. Rasulullah SAW bersabda :”Ucapkanlah kalimat :

” Allahumma laKal hamdu wa ilaiKal Musytakay wa Antal Musta’aan wa laa haula walaa quwwata illa biLlahil ‘Aliyyil ‘Adhiim”

Artinya: "Yaa Allah segala puji hanya untuk-Mu, dan hanya kepadamulah tempat mengadu, dan Engkaulah Penolong dan tiada daya upaya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah Dzat Yang Maha Tinggi dan Maha Agung."

Baca Juga: Ledakan Bom Hancurkan Hotel JW Marriott Jakarta, 12 Jiwa Melayang, 150 Orang Terluka pada 5 Agustus 2003


Maka berkatalah Al-A’masy, tidaklah kami pernah meninggalkan membaca kalimat tersebut sejak kami mendengarnya dari Syaqiq Al-Asady Al kuufy.

Barang siapa pada waktu pagi hari berduka atas perkara duniawi, maka sesungguhnya ia telah marah kepada Tuhannya.

Artinya, barang siapa yang bersedih karena urusan dunia, sesungguhnya ia telah marah kepada Tuhannya, karena ia tidak ridha dengan qadha’ (takdir Allah) dan tidak bersabar atas cobaan-Nya dan tidak beriman dengan kekuasaan-Nya. Karena sesungguhnya apa saja yang terjadi di dunia ini adalah atas qadha Ilahi Ta’ala dan atas kekuasaan-Nya.

Dan barang siapa yang merendahkan diri kepada orang kaya karena melihat kekayaannya, maka hilanglah 2/3 agamanya.

Baca Juga: Tiba di Tanah Air Greysia dan Apriyani Jalani Karantina 8 Hari, Setelah Itu Baru Bertemu Jokowi

Artinya bahwa disyari’atkannya penghormatan manusia kepada orang lain adalah karena alasan kebaikan dan ilmunya bukan karena kekayaannya. Karena sesungguhnya orang yang memuliakan harta, sesungguhnya ia telah menyia-nyiakan ilmu dan amal shaleh.


Telah berkata Sayyidy Syaikh Abdul qadir Al- Jailany RA : “Tidak boleh tidak bagi seorang muslim pada setiap keadaannya selalu dalam tiga keadaan :

1. Melaksanakan perintah.
2. Menjauhi larangan.
3. Ridha dengan pembagian Tuhan.”

Dan kondisi minimal bagi seorang mukmin adalah tidak terlepas dari salah satu dari tiga keadaan tersebut tadi.Wallahualam.***

 

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler