Pusing Usai Makan Daging Idul Adha, Berikut 3 Penyebab dan Solusinya

10 Juli 2022, 19:12 WIB
Ilustrasi daging kurban. /UNSPLASH/@juno1412

 


GALAMEDIA - Di masa Lebaran Idul Adha, banyak masyarakat di tanah air mengosumsi daging dengan berlebih dari biasanya. Tak hanya daging kambing atau domba melainkan juga daging sapi.

Namun tak semua orang bisa menikmati olahan daging sesuka hati.
Beberapa orang sering mengeluhkan pusing setelah makan daging sapi. Kok bisa?

Penyebab sering pusing setelah makan daging

Meski daging menawarkan banyak manfaat kesehatan bagi tubuh Anda, makanan satu ini ternyata bisa menyebabkan sakit kepala atau pusing menurut American Migraine Foundation.

Berikut beberapa hal yang bisa menjadi penyebab Anda sering pusing setelah makan daging kambing, sapi, dan daging lainnya.

1. Alergi daging

Sering pusing setelah makan daging bisa disebabkan karena Anda mengalami alergi terhadap daging.

Ya! Jika biasanya makanan yang memicu alergi adalah susu, seafood, dan telur, beberapa orang ada yang justru alergi terhadap daging.

Berbagai makanan tersebut menyebabkan tubuh memproduksi histamin, yaitu zat dalam sistem imun yang berperan penting dalam mekanisme alergi.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Indonesia vs Myanmar Piala AFF U-19, Gratis Langsung Klik di Sini

Histamin akan menimbulkan reaksi imun yang berlebihan sehingga muncullah gejala berupa kulit gatal, mual, bersin-bersin, atau pusing.

Itu sebabnya untuk mengatasi ini, Anda bisa mengonsumsi antihistamin sebagai penawar pusing setelah makan daging kambing, sapi, dan sejenisnya.

Pada dasarnya, semua daging hewan ternak bisa saja memicu alergi pada orang yang sensitif. Sejauh ini, daging sapi merupakan salah satu bentuk dari alergi daging yang paling sering terjadi.

2. Keracunan makanan

Daging yang terkontaminasi berbagai bakteri, seperti Salmonella, E. coli, atau Listeria, bisa menyebabkan keracunan. Apalagi jika Anda tidak mengolah daging tersebut dengan cara yang tepat.

Ya, selain mengurangi kualitas gizi yang terkandung di dalamnya, daging yang tidak diolah dengan cara yang tepat juga dapat bisa menyebabkan keracunan makanan.

Keracunan makanan bisa terjadi beberapa jam atau beberapa hari setelah daging dikonsumsi. Gejalanya meliputi sakit perut, mual dan muntah, pusing dan diare.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Timnas Indonesia U-19 vs Myanmar, Gratis Tinggal Klik

Segera cari bantuan medis jika gejala yang Anda alami tidak kunjung membaik atau justru semakin memburuk.

3. Terlalu banyak makan daging

Daging merupakan sumber zat besi yang baik untuk tubuh. Salah satu fungsi zat besi yaitu untuk pembentukan sel darah merah yang sehat.

Namun, terlalu banyak makan daging juga berbahaya. Pasalnya, hal tersebut dapat menyebabkan keracunan zat besi.

Keracunan zat besi biasanya akan menimbulkan gejala dalam waktu enam jam setelah overdosis dan dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh yang berbeda.

Setelah makan daging sapi atau kambing, bisa muncul gejala seperti pusing,sakit kepala, mual, muntah, pusing, diare, nyeri perut, gelisah, dan mengantuk.

Keracunan zat besi juga bisa berdampak pada saluran pernapasan, paru-paru, hingga sistem saraf.

Baca Juga: Apa Itu Hari Tasyrik? Berikut Penjelasan Menurut Ahli Bahasa dan Ahli Fikih Serta Keutamaannya

Dalam kasus yang serius, kondisi ini mungkin akan menyebabkan napas cepat, jantung berdebar, pingsan, kejang, dan tekanan darah rendah.

Penting untuk dipahami bahwa kondisi ini biasanya lebih mungkin dialami oleh orang-orang yang memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti hemokromatosis.

Hemokromatosis merupakan kondisi genetik yang menyebabkan proses penyerapan zat besi dari makanan secara tidak wajar.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Hallo Sehat

Tags

Terkini

Terpopuler