Penting untuk Diketahui, Gejala Hipotermia Sebelum Anda Mendaki Gunung

7 Juli 2020, 09:12 WIB
Gunung Guntur. /

GALAMEDIA - Seorang remaja bernama Afrizal Putra Martian (16), warga Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut dilaporkan hilang saat tengah berkemah di Gunung Guntur, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, pada akhir pekan lalu.

Namun setelah dicari, korban akhirnya berhasil ditemukan di sebuah sumber mata air dalam keadaan lemas dan hanya menggunakan celana dalam. Setelah ditemukan remaja tersebut diduga mengalami hipotermia.

Hipotermia seperti dilansir Hello Sehat merupakan kondisi tubuh yang bersuhu rendah di bawah 35 derajat Celcius. Gejala ini bisa muncul apabila seorang pendaki gunung mendaki dengan pakaian yang tidak memadai.

Baca Juga: Susahkan Penumpang, Gugus Tugas Covid-19 Dilaporkan ke Ombudsman

Jika hal ini tidak diketahui sejak awal sangat membahayakan diri sendiri. Hipotermia merupakan keadaan darurat dan dapat mengancam nyawa. Hal ini dapat terjadi saat tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada produksinya, mengakibatkan Jantung, sistem saraf, dan organ lain tidak dapat bekerja dengan baik.

Gejala awal yang mungkin muncul adalah menggigil karena suhu mulai turun. Itu adalah pertahanan otomatis pada tubuh Anda terhadap suhu dingin, yaitu upaya untuk menghangatkan diri.

Secara umum, gejala dan tanda hipotermia adalah:
Merasa kedinginan, Menggigil terus menerus, Merinding, Bibir berwarna biru,
Tidak dapat menghangatkan diri, Kulit bayi dapat berwarna merah terang, dingin, dan sangat tidak bertenaga.

Baca Juga: Perwal AKB Kota Bandung: Anak di Bawah 7 Tahun dan Orang di Atas 60 Tahun Dilarang ke Mal

Sedangkan gejala hipotermia menurut tahapannya adalah:

Ringan
Gejala kondisi ringan yang ditimbulkan adalah suhu tubuh sebesar 32,2-35, tekanan darah tinggi, menggigil, detak jantung dan pernapasan cepat, pembuluh darah menyempit, kelelahan, dan kurang koordinasi.

Sedang
Gejala kondisi yang sedang adalah suhu tubuh sebesar 28-32,2, detak jantung tidak teratur, tingkat kesedaran lebih rendah, pupil melebar, tekanan darah rendah, dan penurunan refleks.

Parah
Gejala kondisi yang termasuk kategori parah adalah kurang dari 28, susah bernapas, pupil tidak reaktif, gagal jantung, edema paru, dan jantung berhenti.

Baca Juga: Ini Jadwal Belajar dari Rumah Bareng TVRI

Seiring dengan penurunan suhu tubuh, penderita akan berhenti menggigil dan akan menjadi bingung, mengantuk, dan kaku. Penderita akan berbicara cadel, bergumam, dan gagap. Denyut jantung melemah dan menjadi tidak teratur. Komplikasinya dapat berupa frosbite, gangren, chilblain dan trench foot.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler