Jangan Cemas Jika Mens Tidak Teratur Saat Menggunakan KB Spiral, Yuk Ketahui Efek Samping lainnya

19 September 2020, 15:04 WIB
KB IUD /line today

GALAMEDIA - Untuk merencanakan kehamilan salah satunya dengan pemasangan alat kontrasepsi. Salah satu alat kontrasepsi yang banyak digunakan adalah KB spiral. Meski efek samping KB spiral terbilang sedikit, tapi tetap saja ada yang takut untuk memasangnya.

Padahal seperti yang dilansir laman gooddocter.co.id, penggunaan jenis KB ini cukup populer karena dianggap mudah dan efektif. Nah, agar tidak salah dalam menerima informasi, tak ada salahnya mempelajari efek samping KB spiral di bawah ini.

Baca Juga: Susu Bubuk atau Susu Cair? Mana yang Lebih Baik untuk Tumbuh Kembang Anak

Apa itu KB spiral
KB IUD (intraurine device) atau biasa juga disebut KB spiral adalah sebuah alat berukuran kecil yang ditanamkan ke dalam rahim. Pilihannya terdiri dari 2 jenis yakni KB spiral tembaga dan hormonal.

KB spiral tembaga berfungsi mencegah sperma membuahi sel-sel telur. Sedangkan KB hormonal bertugas untuk menghasilkan hormon progesteron sintetik yang memengaruhi siklus menstruasi perempuan.

Baca Juga: Tak Kalah Enak dengan Odading Mang Oleh, Ini Resep Odading Lezat yang Bikin Ketagihan Ala Rumahan

Efek samping KB spiral
Dilansir dari webmd.com, KB spiral adalah alat perencanaan kehamilan yang aman untuk digunakan perempuan. Namun meski begitu, terdapat beberapa efek samping yang bisa terjadi sebagai bentuk adaptasi tubuh terhadap pemasangan KB.

Efek samping KB spiral terbilang sangat jarang menimbulkan dampak yang berbahaya bagi kesehatan. Umumnya ini hanya terjadi dalam skala ringan dan pada jangka waktu tidak terlalu lama.

Efek samping KB jenis spiral yang muncul juga bisa berbeda-beda tergantung pada kondisi kesehatan masing-masing perempuan. Beberapa yang paling umum terjadi adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Stop! Makan Mie Instan dan Nasi Putih Berlebihan. Jika Tidak, Awas dengan Ginjal dan Jantung Anda

Keram
Dilansir dari healthline.com, efek samping KB spiral jenis tembaga bisa menimbulkan rasa sakit. Ini sangat tergantung pada tingkat toleransi terhadap rasa sakit, posisi serviks, dan lain-lain.

Oleh sebab itu ada kemungkinan beberapa hari setelah pemasangannya, kamu akan mengalami perut keram seolah hendak mengalami menstruasi.

Gejala ini bisa diatasi dengan beberapa cara. Misalnya mengompres perut dengan botol berisi air hangat, atau meminum obat pereda rasa nyeri seperti acetaminophen atau naproxen.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh Rasa Bosan pada Anak saat Pandemi Covid-19 Bisa Menganggu Mentalnya. Ini Tipsnya

Efek samping KB spiral yakni menyebabkan pingsan
Pada beberapa kasus tertentu pemasangan IUD ada yang sampai menyebabkan pingsan. Untuk mencegah hal ini terjadi, usahakan untuk berbaring beberapa saat setelah pemasangan KB, dan cobalah untuk bangun secara perlahan-lahan.

Siklus menstruasi yang tidak teratur atau terlalu banyak
Tidak perlu heran jika setelah pemasangan IUD terjadi perubahan dalam siklus menstruasimu. Ini karena efek samping KB spiral hormonal seperti Liletta, Kyleena, Mirena, dan Skyla sering menyebabkan masa menstruasi menjadi lebih singkat, atau bahkan berhenti sama sekali.

Adapun efek samping pemasangan KB spiral tembaga juga turut berpengaruh pada siklus menstruasi. Dampaknya adalah membuat menstruasi menjadi lebih banyak di bulan-bulan pertama setelah pemasangan.

Baca Juga: Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini, Siap Buat Kamu Kenyang dan Kantong Hemat

Efek samping KB spiral seperti muncul kista pada indung telur
Dilansir dari webmd.com, 1 dari 10 perempuan akan mengalami rahim yang dipenuhi cairan di tahun pertama mereka dipasang IUD. Ini bisa menimbulkan kista yang umum hilang dengan sendirinya dalam waktu 3 bulan.

Mayoritas kasus terjadinya kista pada rahim ini tidak bersifat berbahaya dan tidak menimbulkan gejala khusus.

Tapi sebagian kecil ada yang sampai menyebabkan perut terasa sakit bahkan bengkak. Rasa sakit ini datang secara tiba-tiba seiring dengan kista yang meluruh.

Baca Juga: Resep Nasi Goreng Spesial Sambal Matah Ala Rumahan yang Bikin Ketagihan

Jika kamu merasakan gejala ini, segera konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Infeksi
Pemasangan KB spiral sedikit banyak akan meningkatkan risiko infeksi pada rahim, indung telur, dan atau tuba falopi. Infeksi ini memiliki istilah medis pelvic inflammatory disease (PID), yang terjadi karena bakteri ikut masuk pada saat pemasangan IUD.

Infeksi ini biasanya terjadi di 20 hari pertama sejak pemasangan KB spiral. Beberapa gejala yang timbul di antaranya adalah:

Baca Juga: Ingat Mulai Oktober, para Pelanggan Zoom Bakal Dikenai Tarif PPN

Sakit perut
Timbul rasa sakit saat berhubungan badan
Muncul bau tak sedap dari vagina
Demam
Menggigil, dan
Keluar darah dalam jumlah banyak seolah sedang menstruasi.
Baca Juga: Kulit Gatal seperti Terbakar Bisa Jadi Kena Penyakit Eksim, Kenali Penyebabnya

Baca Juga: Terbaru, Harga Emas Hari Ini, Sabtu, 19 September 2020. Harganya Turun Lagi Loh!

Kehamilan etopik
Diartikan sebagai kondisi di mana sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim, jenis kehamilan ini tidak dapat bertahan dan berbahaya bagi kesehatan.

Adapun hamil saat KB spiral masih terpasang di dalam rahim, meningkatkan risiko terjadinya kehamilan jenis ini. Dilansir dari webmd.com, setiap tahun 1 dari 1000 perempuan yang dipasang IUD akan mengalami kasus kehamilan etopik.

Beberapa faktor pendukung yang menyebabkan terjadinya kehamilan etopik di antaranya adalah:

Pernah mengalami kehamilan etopik sebelumnya
Pernah mengalami infeksi panggul, dan
Pernah menjalani operasi tuba falopi.

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler