The Adventure of Kabayan : Baju Hikmat (1)

22 September 2020, 09:21 WIB
Ilustrasi. /

Mulai hari ini galamedianews.com akan menanyangkan tulisan serial kabayan karya Herdi Pamungkas.

Tulisan ini hanya tulisan fiksi. Jika ada kesamaan nama dan tempat itu hanya kebetulan semata. Selamat membaca.

"Kabayan, pulang dari mana kamu teh? Rurusuhan kitu! Apakah emang dana BLT sudah cair begitu?"

"Ari kamu bu ulta BLT segala! Apa urusannya saya dengan pencairan dana BLT? Dari rumah Nyi Iteung, Med." sambil garuk-garuk kepala.

"Tapi kenapa mukanya ditekuk gitu, merengut? Siga orang yang tidak kebagian dana BLT karena persyaratannya kurang lengkap aja,"

"Bukan! Nyi Iteungnya euweuh di rumah," kesal.

"Memangnya lagi ke mana? Tidak ngasih tahu kitu kepada kamu?"

"Nyeta tidak, Med! Hanya tetangganya saja yang bilang,"

"Ka mana kitu?"

"Cek Mang Ohim mah berangkat ka kampung Cingur,"

"Oh, heueuh, urang nyaho Kabayan?"

"Nyaho naon kamu?"

"Kapanan di Kampung Cingur teh ada saudara si Abah. Yang sangat kaya raya cenah,"

"Ah, kenapa urang baru dengar kalau bapaknya Nyi Iteung punya dulur kaya raya di Kampung Cingur. Memang saudara dari mana?"

"Urang ge sarua baru nyaho? Tapi ari si Abah memang ngakuna dulur bisa jadi bener dulurlah! Buktinya si Abahnya sendiri juga tidak miskin,"

"Kabayan, kamu tidak tahu, yah?" tiba-tiba datang si Ajum nepuk bahu si Kabayan. "Urang meunang kabar kalau Nyi Iteung bersama si Abah juga Ambu sekarang teh berada di Kampung Cingur!"

"Sudah tahu urang juga dari tetangganya,"

"Nya sukur kalau sudah nyaho mah, tapi kenapa kamu tenang-tenang saja? Tidak merasa kecewa?"

"Maksud silaing kumaha, Jum?"

"Eh, ari sugan urang kamu sudah tahu, Kabayan?"

"Bejakeun siah!" merengkuh leher baju si Ajum.

"Ih, tenang atuh, Bro! Jangan esmosi begitu!"

"Cepat atuh katakan Ajum, jangan nunggu si Kabayan naik pitam!" sela si Kemed, mengerutkan dahi.

"Heueuh sia, Ajum! Cepat bejakeun ka urang!"

"Begini, Bro. Ini juga saya beja, Nyi Iteung teh cenah mau di amprokeun dengan anaknya Juragan anu pangjugalana di Kampung Cingur."

"Ah, siah! Yang benar silaing bicara teh, Ajum!"

"Benar tidaknya urang juga kurang tahu, kan eta mah cek tadi ge beja."

Bersambung.....

 

 

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler