Awas Ancaman Dobel Bencana saat Musim Hujan di Masa Pandemi, Banjir dan Risiko Penularan Covid-19

26 September 2020, 13:19 WIB
Musim hujan di masa pandemi, ancam dobel bencana, banjir dan penularan Covid-19. Foto Ilustrasi /

GALAMEDIA - Saat ini muncul bencana di beberapa wilayah. Karena musim hujan bencana yang datang di antaranya banjir dan banjir bandang. Padahal, Indonesia tengah dilanda pandemi Covid-19.

Ancaman banjir kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena dikhawatirkan akan meningkatkan risiko penularan Covid-19.

Berdasarkan informasi dari BMKG, musim hujan di Indonesia akan dimulai secara bertahap di akhir Oktober, sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan mengalami puncak musim hujan di bulan Januari dan Februari 2021.

Baca Juga: Waspada Pneumonia pada Orang Dewasa, Begini Cara Menanganinya Selama Masa New Normal

Apakah banjir akan meningkatkan risiko penularan Covid-19? Bagaimana pencegahan yang paling memungkinkan dalam menghadapi banjir di masa pandemi ini? Berikut penjelasnnya seperti dikutip Galamedia dari laman Hello Sehat.

Risiko dobel bencana, banjir di masa pandemi Covid-19
Musim hujan di masa pandemi ini membutuhkan usaha persiapan yang jauh lebih keras. Jika banjir terjadi akan ada risiko berlapis pada kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Menjanjikan, Cokelat Dapat Turunkan Risiko Serangan Jantung, yang Diabetes dan Obesitas Hati-hati Ya

1. Sulit melakukan pencegahan penularan Covid-19 di pengungsian banjir
“Kita ada di masalah berat kalau terjadi banjir dalam masa pandemi COVID-19 sekarang,” kata Tri Maharani, spesialis kedokteran emergensi.

Menurut Maharani, tempat pengungsian akan menjadi lokasi yang sangat rentan sebagai sumber penularan Covid-19. Berdasarkan pengalaman bertahun-tahun Indonesia mengalami bencana, tipikal tempat pengungsian selalu serupa.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Tempe! Ini Resep Tempe Penyet yang Bikin Makan Anda Lebih Maksimal dan Lahap

Tenda, ruang kelas, masjid, ataupun balai desa yang dijadikan tempat mengungsi korban banjir selalu penuh dan sulit untuk menjaga jarak.

“Tempat pengungsian pada masa pandemi tentu saja harus lebih dipersiapkan. Kalau nanti terjadi banjir dan para pengungsi ditaruh di penampungan seperti biasa, ya sudah tinggal menunggu disaster penyakit yang lebih besar,” kata Maharani.

Baca Juga: Renungan Pagi, Mau Terhidar dari Kesusahan? Ini 3 Upaya yang Bisa Diamalkan

Di tempat penampungan semacam ini, para pengungsi bukan hanya tidak bisa melakukan physical distancing, tapi sulit mencari air bersih dan makanan higienis.

2. Ancaman penyakit dan penurunan sistem imun
Penyakit langganan yang timbul di pengungsian saat bencana juga menjadi ancaman jika banjir datang saat masa pandemi Covid-19 tidak terkendali.
Penyakit menyebar dengan cepat dalam bencana banjir. Menurut badan kesehatan dunia (WHO), banjir berpotensi meningkatkan penularan penyakit diantaranya:

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, Sabtu 26 September 2020 di SCTV

Baca Juga: Rasakan Pedasnya, Ini Resep Sambal Matah dengan Kesegaran yang Hakiki Bikin Makan Lahap

a. Penyakit yang terbawa air seperti demam tifoid (tipes) dan leptospirosis yakni penyakit yang ditularkan oleh kencing tikus.
b. Penyakit yang ditularkan melalui hewan perantara (vektor) seperti demam berdarah dan malaria.
3. Risiko penyakit lainnya yang timbul saat banjir adalah infeksi saluran pernapasan, influenza, penyakit kulit, dan diare.

“Kalau mereka sakit di masa pandemi gini itu bisa dua kali disaster itu, penyakit dari Covid-19 dan dari banjirnya,” ujar dokter Maharani.

Baca Juga: Ini Tips Bersepeda bagi Anda Penderita Penyakit Jantung, Cek Kondisi dengan Melakukan Treadmill

Selain itu, kondisi penampungan dan stres akibat banjir bisa melemahkan sistem imun para pengungsi. Tubuh mereka jadi semakin rentan terserang penyakit baik itu dari bakteri maupun virus.

Beberapa hal yang masih bisa dilakukan untuk mencegah risiko

Dilanda berbagai bencana pada saat yang sama bukanlah fenomena yang langka, namun Covid-19 telah menggarisbawahi perlunya ketahanan yang sistemik dan kebutuhan untuk tanggap darurat yang lebih efektif.

Baca Juga: Terbaru, Harga Emas Hari Ini Sabtu, 26 September 2020

Baca Juga: Resep dan Cara Masak Singkong Thailand Ala Rumahan yang Endes

Sebelum banjir besar di lokasi rawan banjir yang menjadi zona merah Covid-19 terjadi, Maharani menyarankan pemerintah dan masyarakat untuk melakukan beberapa persiapan.

1. Menyiapkan air bersih darurat dan toilet portabel
Sanitasi hampir selalu menjadi masalah utama dalam penanganan bencana. Kekurangan air bersih dan toilet akan menjadi sumber penyakit bukan hanya penyakit-penyakit banjir tapi juga pencegahan penularan COVID-19 karena kebersihan menjadi hal utama yang mesti dijaga.

Baca Juga: Kampanye Pilkada 2020 Dimulai Hari Ini, Begini Pantangannya

“Jangan sampai sudah banjir baru cari air bersih dan toilet, karena itu kunci kebersihan dan pencegahan penyakit. Ketika tidak ada air itu diare, mual, dan muntah akan mudah menyerang,” papar Maharani.

2. Siapkan tempat pengungsian yang paling layak yang bisa disiapkan
banjir meningkatkan risiko penularan covid-19
Menurut Maharani, tempat pengungsian haruslah lokasi yang aman dari bencana. Jadi pemerintah bisa mulai menyiapkan strategi evakuasi warga yang wilayahnya rawan banjir.

Baca Juga: Eko Patrio Terciduk Tengah Menggandeng Gadis Cantik di Mal

“Kalau perlu siapkan hotel, tidak perlu yang bagus, yang penting bisa jaga jarak dan jaga kesehatan,” tutur Maharani. Hal ini terutama untuk wilayah-wilayah rawan banjir dan saat ini merupakan zona merah penularan Covid-19 seperti, Jakarta, Bekasi, dan sekitarnya.

3. Siapkan makanan instan yang higienis
Air minum dan makanan instan yang higienis diharapkan bisa dikonsumsi pengungsi di hari-hari awal bencana. Sehingga menghindari pertukaran alat makan dan menghindari masak dengan fasilitas yang tidak bersih.

Baca Juga: Pneumonia, Ancaman Serius pada Balita, Cegah dengan Vaksin PCV di Masa AKB

“Jangan mi instan karena ini akan semakin menurunkan daya tahan tubuh pengungsi,” ucap Raditya Jati.

4. Masyarakat siap untuk dievakuasi
Masyarakat diharapkan mau bekerja sama dengan petugas untuk melakukan evakuasi sebelum kondisi banjir memburuk. Untuk itu, mereka yang berada di wilayah rawan banjir diminta untuk mulai berkemas dan mengamankan surat-surat berharga.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler