GALAMEDIA - Jika mimpi indah, saat bangun kita rasanya bahagia. Meskipun itu hanya mimpi. Sebaliknya, kalau mimpi buruh, kadang bisa membuat kita sedih.
Mimpi adalah cerita dan gambaran yang diciptakan pikiran saat tidur. Bunga tidur ini bisa bikin Anda bahagia, sedih, ataupun takut. Bahkan, beberapa di antaranya tampak agak membingungkan. Salah satunya adalah mimpi hamil.
Saat mendapatkan mimpi ini, seorang wanita yang sudah menikah bisa merasa senang sekaligus sedih. Senang mungkin karena sesuatu yang diharapkan akan terkabul. Di lain sisi, mimpi hamil sering diartikan sebaliknya.
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Kenapa Kita Dianjurkan Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW,
Jadi, apa sih arti mimpi hamil sendiri? Apakah ini menjadi pertanda baik atau buruk?
Kenapa Mimpi Terjadi?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, seperti dikutip galamedia daru laman klikdokter, Anda harus tahu kalau manusia bisa bermimpi 4-6 kali dalam semalam. Aktivitas di bawah alam sadar ini pun bisa terjadi kapan saja ketika tidur.
Akan tetapi, mimpi dapat dirasakan paling jelas saat Anda berada pada fase tidur rapid eye movement atau REM. Di saat inilah, otak Anda paling aktif.
Lantas, mengapa seseorang bisa bermimpi? Sebenarnya, ada banyak teori soal ini, meski para ahli belum bisa memastikannya.
Baca Juga: Berat Badan Anda Ideal? Ini Dua Rumus Cara Menghitung Berat Badan Ideal
Beberapa studi mengatakan mimpi tidak punya arti ataupun tujuan tertentu. Bunga tidur ini hanyalah aktivitas tak masuk akal otak yang sedang istirahat. Namun, penelitian lain menyebutkan bahwa mimpi penting bagi kesehatan mental, fisik, dan emosional seseorang.
Dari sisi psikologi, seperti dituturkan psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi, mimpi adalah sebuah pesan dari alam bawah sadar.
"Mimpi itu sebenarnya seperti sebuah pesan dari alam bawah sadar yang disampaikan ke alam sadar kita," kata Ikhsan.
"Biasanya pesan-pesan ini berupa keinginan kita, rasa takut, berbagai macam emosi atau suatu aktivitas yang sama sekali tidak kita sadari secara sadar. Makanya muncul di alam mimpi," jelas Ikhsan.
Baca Juga: Hari Ini KPK Panggil Wali Kota Tasikmalaya Jadi Tersangka Kasus Suap
Itulah sebabnya, sangat mungkin Anda akan memimpikan sesuatu karena mengidam-idamkan hal tersebut. Misalnya, Anda sudah lama ingin hamil, bisa saja Anda jadi memimpikannya.
Emosi juga turut mendukung apa yang akhirnya muncul di dalam mimpi. Hal ini adalah sesuatu yang wajar.
Mimpi Hamil, Pertanda Apa?
Nah, bagaimana dengan mimpi hamil? Menurut Ikhsan, hal yang paling mungkin, itu adalah pertanda orang tersebut memang sedang menginginkannya.
"Kalau ada orang yang mimpi hamil, berarti bisa jadi orang tersebut memang sudah memiliki keinginan untuk hamil atau punya anak," ungkap Ikhsan.
Baca Juga: Terbaring Koma 15 Tahun, Disapa dengan Panggilan Kesayangan Pangeran Tampan Saudi Gerakkan Jemari
"Akan tetapi, bisa juga kalau dalam mimpinya dia merasa tidak nyaman saat tahu hamil. Itu bisa jadi karena dia belum siap atau takut berhadapan dengan kehamilan," jelas Ikhsan.
Jadi, Ikhsan menyimpulkan, mimpi hamil bisa jadi pertanda baik ataupun buruk. Hal tersebut kembali lagi pada cara orang menyikapinya.
Bagaimana Seharusnya Kita Menyikapi Bunga Tidur?
Terkadang bunga tidur tak bisa dihindari. Itu sebabnya, bagaimana cara Anda menyikapi mimpi, yang baik ataupun buruk, menentukan respons Anda selanjutnya.
Baca Juga: Lari ke Jawa Tengah, Pembunuh Ibu Hamil di Soreang Akhirnya Diciduk
Kalau menyikapinya secara positif, Anda tidak akan terlalu ambil pusing pada mimpi itu. Tapi kalau sebaliknya, bisa jadi mood Anda akan terganggu. Anda akan membawa bayang-bayang mimpi ke dalam aktivitas harian yang tentunya bisa mengganggu.
Selain itu, Ikhsan juga menyarankan Anda untuk memahami diri sendiri.
"Coba pahami lagi apakah ada keinginan atau emosi tertentu yang tidak bisa dipenuhi, baik secara sadar maupun tidak. Emosi-emosi yang tidak terpenuhi ini kan yang pada akhirnya bisa muncul di alam mimpi," tegasnya.
"Jika mimpi yang muncul itu sering, mengganggu, atau membuat Anda tidak nyaman, sebaiknya segera konsultasi ke psikolog atau psikiater," pungkasnya.***