GALAMEDIA - Kepergian orang yang diidolakan memang menimbulkan kesedihan mendalam terutama di hati para penggemarnya.
Bahkan setelah kepergian sosok artis idola selama sekian tahun masih menimbulkan kesedihan dan pertanyaan mendalam bagi sejumlah orang.
Terlebih lagi jika kematian seorang artis idola tersebut terjadi secara mendadak dan mengejutkan publik. Beberapa pihak yang menyebutkan jika kematian seorang artis yang berada di puncak karirnya ialah suatu konspirasi.
Baca Juga: Soal Kasus Kerumunan di Megamendung, Ridwan Kamil Hanya Diperiksa 1,5 Jam di Polda Jabar
Semua orang pasti mengenal sosok idola ini, baik itu dari angkatan tua ataupun angkatan milenial. Dia adalah seorang lady rocker “Nike Ardilla”, yang sangat terkenal di Indonesia dan Asia .
Dari sejumlah sumber yang dihimpun galamedia, Nike adalah seorang gadis cantik yang mempunyai banyak talenta di bidang seni, dia lahir di Kota Bandung pada tanggal 27 Desember 1975.
Nike mempunyai nama lengkap Raden Rara Nike Ratnadilla. Orang tua Nike bernama R. Eddy Kusnadi dan Nining Ningsihrat.
Sejak kecil Nike sudah mempunyai ketertarikan pada bidang seni terutama pada bidang tarik suara. Darah seni mengalir dalam tubuh Nike yang di alirkan dari kakeknya yang merupakan penyanyi keroncong.
Baca Juga: Salip Ronaldo Sepuluh Triliun, Kylie Jenner Puncaki Daftar 10 Seleb Berbayaran Tinggi 2020
Pada usianya yang masih belia dia sudah berani tampil di hadapan keluarga untuk bernyanyi. Selain bernyanyi, dia juga pandai dalam menari,dan pada kegiatan seni lainnya.
Keinginannya untuk menekuni dunia tarik suara semakin kuat setelah memenangkan Juara Harapan I dalam ajang lagu Pilihanku di TVRI , juga juara Pop Singer HAPMI di Kodya Bandung pada tahun 1985.
Saat itu usia Nike masih berusia 10 tahun, tapi bakat seninya sudah terlihat sejak kecil.
Nike sangat aktif untuk mengikuti banyak ajang perlombaan festival musik, dari tingkat Sekolah, Kecamatan, dan pernah mewakili Provinsi Jawa Barat dalam ajang Festival Pop Singer tingkat Nasional.
Baca Juga: Wali Kota Bandung Lantik 7 Kepala Dinas, Yayan M Briliyana Jadi Kadiskominfo
Setelah mengikuti berbagai ajang perlombaan seni tarik suara, ibunda Nike kemudian mulai mendaftarkan Nike ke HAPMI (Himpunan Artis Penyanyi Musik Indonesia) yang kala itu di bawah asuhan Djadjat Paramor.
Beberapa lama setelah bergabung dalam HAPMI, Nike kemudian bergabung dalam manajemen Deni Sabri.
Bersambung... (Penulis: Emma Rachmawati)**