Tsunami Selalu Mengancam Wilayah Indonesia, Ini yang Perlu Diketahui Tanda-tandanya

- 21 Desember 2020, 11:45 WIB
Ilustrasi tsunami.
Ilustrasi tsunami. //Pixabay//Wikilmages



GALAMEDIA - Pada 26 Desember 2004 lalu, tsunami terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Salah satu wilayah yang terbesar mengalami tsunami yaitu Aceh dan Nias.

Hal itu terjadi menyusul bempa bumi Samudra Hindia 2004 terjadi pada pukul 08:58:53 WIB tanggal 26 Desember 2004 episentrumnya terletak di lepas pantai barat Sumatra, Indonesia.

Guncangan gempa tersebut berskala 9,1–9,3 dalam skala kekuatan Momen dan IX dalam skala intensitas Mercalli.

Akibat peristiwa tersebut, sekitar 200 ribu orang meninggal dunia.

Perlu diketahui, tsunami merupakan bencana alam yang dipicu oleh terjadinya erupsi gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, gempa bumi bawah laut, hantaman meteor, maupun faktor kesengajaan manusia seperti letusan nuklir yang secara tidak sengaja menghantam lautan luas.

Baca Juga: Pangeran Saudi Kini Terpecah, Putra Mahkota Tunjukkan Sikap Mengejutkan atas Status Negara Israel

Ada beberapa tanda-tanda peringatan alam yang  terjadi sebelum bencana tsunami menerjang, berikut di antaranya:

1. Tanah bergetar dan suara gemuruh ombak yang tak biasa

Gempa bumi yang berpusat di dalam laut, atau longsornya permukaan bumi di bawah laut, akan menyebabkan terjadinya underwater disturbance.

Pada kekuatan dan kedalaman tertentu kedua peristiwa tersebut dapat memicu tsunami. Jika berada di dekat laut dan merasakan tanah bergetar atau mendengar suara gemuruh ombak yang tak biasa, yang terdengar keras seperti suara pesawat jet atau kereta, segeralah berlari ke daratan yang lebih tinggi dan hindari lembah atau sungai.


2. Air laut mendadak surut

Para ahli melaporkan bahwa tsunami yang mendekat bisa didahului oleh surutnya permukaan air laut secara tiba-tiba.

Peristiwa yang tak biasa ini terjadi akibat adanya Megathrust, yakni gerakan naik dari patahan lempeng yang besar yang terdapat di dalam laut. Misalnya ketika lempeng samudera bergerak ke bawah, menunjam lempeng benua, dan menimbulkan gempa bumi.

Baca Juga: Pantau Langsung Pembangunan RS Limbangan, Komisi II DPRD Garut Temukan Banyak Langgar Perencanaan

Kekuatan dorongan ke atas, seperti “kepalan tangan raksasa” yang muncul dari bawah permukaan air laut menyebabkan air bergulir turun dari sisi-sisi “kepalan tangan raksasa” tersebut, menciptakan gelombang besar yang melaju cepat, secepat pesawat terbang. Gelombang tersebut akan bergerak melintas lautan, meski nyaris tidak terlihat di permukaan.

Ketika gelombang mencapai air laut dangkal, kekuatan “thrust” dari pergeseran lempeng itu akan mendorong gelombang hingga mencapai puluhan meter ke udara. Segeralah berlari ke dataran yang lebih tinggi jika Anda melihat air laut surut secara cepat dan tiba-tiba.

3. Binatang dan kemampuan merasakan bahaya

Kepercayaan bahwa hewan memiliki “six sense” telah ada selama berabad-abab. Sebelum gempa bumi terjadi dan ombak raksasa menghantam garis pantai, anjing perliharaan menolak untuk meninggalkan rumah, gajah meniupkan terompet mereka dengan kencang dan berlari ke dataran yang tinggi, kelelawar terbang melarikan diri dan flamingo meninggalkan dataran rendah.

Halaman:

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x