Tsunami Mengancam Wilayah Pangandaran, BMKG Langsung Bergerak

- 20 Desember 2020, 13:34 WIB
Pantai Pangandaran
Pantai Pangandaran /Instagram/@Susi Pudjiastuti115/


GALAMEDIA - Wilayah Pantai Selatan Jawa Barat di antaranya Pangandaran memiliki risiko bencana tsunami karena wilayahnya yang berhadapan langsung dengan sumber gempa megathrust di Selatan Jawa, yakni Samudra Hindia.

Dengan demikian, diperlukan upaya penguatan mitigasi bencana tsunami di kawasan selatan Jawa Barat tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Balai Wilayah II BMKG, Hendro Nugroho dalam keterangan persnya, Minggu 20 Desember 2020.

Ia menyebutkan, BMKG pun menyelenggarakan Workshop Penguatan Subsistem Pendukung Peringatan Dini Tsunami pada 18-20 Desember 2020 di Hotel Horison Pangandaran, yang disertai penerapan protokol kesehatan terkait pandemi Covid-19.

Baca Juga: Puan Maharani Wacanakan Presiden Tiga Periode, Jokowi: Ingin Tampar Muka Saya atau Menjerumuskan

Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah Pemerintah Desa Pangandaran, BPBD Kabupaten Pangandaran, BPBD Provinsi Jawa Barat, pemangku kepentingan kebencanaan dan wakil kelompok masyarakat.

Hal ini dilakukan dalam rangka upaya mitigasi bencana tsunami yang bertujuan memperkecil risiko bencana yang mungkin terjadi.

Hendro mengatakan perlu ada upaya konkrit dalam mengurangi kerentanan dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana tsunami.

"Untuk itu, para pemangku kepentingan bidang kebencanaan perlu terus meningkatkan kemampuan, sarana dan prasarana dalam menghadapi tsunami," katanya Minggu 20 Desember.

Baca Juga: Bareskrim Sebut Edy Mulyadi Banyak Tahu Soal Penembakan 6 Anggota FPI

"Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membangun kesiapsiagaan masyarakat dalam merespon peringatan dini tsunami dari BMKG, pemasangan sirene tsunami, penyiapan jalur dan rambu evakuasi, serta membangun tempat evakuasi sementara," katanya.

Melalui workshop ini, masyarakat dapat meningkatkan kapasitasnya dalam pemahaman tentang pentingnya respon peringatan dini tsunami dari BMKG, memahami konsep evakuasi mandiri dan ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan sistem mitigasi tsunami di daerahnya dengan secara terlibat dalam penyusunan rencana evakuasi dan penyusunan prosedur tetap dalam merespon peringatan dini tsunami.

Selain itu, dalam kegiatan ini dibentuk Tim Siaga Bencana di Desa Pangandaran yang anggotanya terdiri dari warga masyarakat yang mampu dan aktif sebagai pengerak dalam penanggulangan bencana tsunami di daerahnya.

Baca Juga: Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, 'Jadilah Prajurit yang Pemberani, Jagoan dan Petarung'

Selama ini, sebagai langkah antisipasi dan mitigasi bencana, BMKG berupaya memberikan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami yang cepat dan akurat.

Peringatan dini tsunami yang disebarluaskan oleh BMKG akan diterima oleh pemerintah daerah, para pemangku kepentingan dan masyarakat melalui beragam moda diseminasi seperti WRS, aplikasi android WRS mobile dan Info BMKG, SMS, Email, Fax, Website, dan Media Sosial.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x