Awas Kecanduan Olahraga! Enggak Baik, Ini Efek yang Ditimbulkan dan Cara Mengatasinya

- 15 Januari 2021, 14:47 WIB
ILUSTRASI: Cara meningkatkan imun tubuh agar tak mudah terserang penyakit dengan berolahraga.*
ILUSTRASI: Cara meningkatkan imun tubuh agar tak mudah terserang penyakit dengan berolahraga.* /Pixabay/sasint

GALAMEDIA - Olahraga sangat dianjurkan untuk kebugaran dan daya tahan tubuh kita supaya sehat dan bugar. Tapi ternyata terlalu banyak berolahraga tak hanya buruk untuk kesehatan tetapi juga bisa menyebabkan kecanduan.

Beberapa atlet yang berjiwa perfeksionis adalah pelaku olahraga yang kompulsif. Mereka ini juga sering disebut sebagai pecandu olahraga. Sebanyak 10 persen dari pelari andal juga ternyata sangat terobsesi terhadap olahraga.

Lantas, seperti apa gejala kecanduan olahraga, dan bagaimana efeknya pada tubuh? Berikut penjelasnnya seperti yang dirangkum galamedia dari berbagai sumber.

Baca Juga: Hari Ini, Jumat 15 Januari 2021 Adalah Awal Bulan Jumadil Akhir 1442 Hijriyah

Olahraga selama tiga puluh menit dalam satu hari sebenarnya sudah cukup untuk menjaga kesehatan sekaligus mencegah diabetes, kolesterol, dan juga darah tinggi.

Meski begitu, para pecandu olahraga seringkali menganggap bahwa dua jam berlari membuat mereka empat kali lebih sehat. Namun sayangnya kenyataannya tidak seperti itu.

Kecanduan olahraga nyatanya lebih banyak memiliki efek negatif, termasuk di antaranya adalah cedera, kelelahan, gangguan kesehatan mental seperti depresi bahkan bunuh diri.

Olahraga berlebihan juga dapat merusak fisik dalam jangka panjang karena kelenjar adrenal yang memproduksi hormon saat kamu berlari hanya bisa memproduksi kortisol dalam jumlah terbatas.

Baca Juga: Vaksin Penting Tapi yang Utama Atasi Pandemi Adalah Komitmen dan Kebijakan Pengendalian Covid-19

Menurut Ian Cockerill, seorang psikolog olahraga dari Universitas Birmingham, Inggris, salah satu perbedaan orang yang memiliki antusiasme sehat terhadap olahraga dengan pecandu olahraga adalah, olahragawan sehat akan mengatur jadwal olahraga sesuai dengan kegiatan sehari-hari mereka.

Sementara pecandu olahraga mengatur jadwal kehidupan mereka hanya untuk banyak kegiatan olahraga saja.

Cara Mengatasi Kecanduan Olahraga
Olahraga berlebihan, nyatanya memiliki efek yang sama buruknya seperti diet yang ekstrem. Ini bisa memicu keinginan seseorang untuk mengontrol seluruh hidup mereka.

Meski begitu, bukan berarti semua orang yang gemar berolahraga adalah pecandu. Jika mereka menyisihkan jumlah waktu yang sehat untuk berolahraga, maka mereka bukanlah pecandu olahraga.

Baca Juga: Majene Sulbar Diguncang Gempa Bumi Besar, Presiden Jokowi Ucapkan Belasungkawa

Salah satu cara mengatasi kecanduan olahraga adalah dengan mengikuti olahraga yang memberikan banyak ruang untuk bersosialisasi seperti yoga atau bersepeda.

Dan mengurangi olahraga yang lebih banyak dilakukan sendirian seperti berlari atau latihan di gym. Pasalnya olahraga jenis ini bisa meningkatkan kemungkinan terbentuknya sifat perfeksionis, atau bahkan merasa tak pernah puas akan bentuk dan kesehatan tubuh sendiri.

Selain itu, ada beberapa efek terlalu banyak olahraga yang sangat merugikan, misalnya:

1. Peningkatan Risiko Nyeri Otot.
Penumpukan asam laktat telah disalahkan sebagai penyebab nyeri otot, tetapi tiga penyebab seperti laktat, asam tertentu, dan adenosin trifosfat (ATP) sebenarnya yang menjadi penyebab nyeri otot.

Baca Juga: Politisi PSI Minta Polisi Tangkap Peramal Jokowi Lengser di Tahun 2021, 'Ini Provokasi dan Hasutan'

Zat-zat ini dilepaskan selama kontraksi otot, menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Pada sebuah penelitian, mereka yang disuntikan tiga jenis zat ini mengalami sedikit reaksi ketika disuntik dengan zat secara terpisah di ibu jari mereka.

Namun, mereka kemudian melaporkan rasa sakit, bengkak, dan kelelahan setelah bahan kimia digabungkan. Akumulasi zat-zat ini kemungkinan besar yang menyebabkan otot nyeri, dan bisa dikatakan terjadi saat kamu berolahraga terlalu banyak.

Baca Juga: 27 Meninggal Dunia dan 637 Terluka, 15 Ribu Warga Majene Mengungsi Akibat Gempa 6,2 SR di Sulbar

2. Pemborosan Uang untuk Perawatan Cedera.
Para peneliti dari Universitas Loyola memeriksa data asuransi kesehatan, yang menunjukkan bahwa anak-anak yang keluarganya memiliki asuransi swasta jauh lebih sering mengidap cedera akibat penggunaan yang parah daripada anak-anak yang dilindungi oleh program kesehatan publik.

Semakin banyak tekanan yang diberikan pada bagian tubuh tertentu karena berlatih satu olahraga secara eksklusif maka akan semakin besar kemungkinan cedera yang muncul di area tersebut.

Dengan lebih sering cedera, maka kamu akan lebih sering membuang uang untuk mendapatkan perawatan kesehatan. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x