27 Meninggal Dunia dan 637 Terluka, 15 Ribu Warga Majene Mengungsi Akibat Gempa 6,2 SR di Sulbar

- 15 Januari 2021, 13:55 WIB
Tim SAR melakukan evakuasi di lokasi gempa bumi di Sulbar.
Tim SAR melakukan evakuasi di lokasi gempa bumi di Sulbar. /Twitter/@Daeng_Info


GALAMEDIA - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengungkapkan sejumlah orang meninggal dan lebih dari 637 orang luka-luka akibat gempa bumi di Sulawesi Barat.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene terus melakukan upaya penanganan darurat dan pemutakhiran data dampak gempa," kata Raditya melalui siaran persnya, Jumat 15 Januari 2021.

Raditya mengatakan kurang lebih 15.000 orang di Kabupaten Majene dilaporkan mengungsi. Kerusakan bangunan yang dilaporkan mencakup 62 unit rumah, satu puskesmas rusak berat, satu kantor koramil rusak berat, jaringan listrik padam dan komunikasi seluler tidak stabil.

Selain itu, terdapat tiga titik longsor yang terjadi di sepanjang jalan poros Kabupaten Majene hingga Kabupaten Mamuju.

Kepala Pelaksana BPBD Sulbar, Darno Majid mengungkapkan data jumlah korban akibat gempa di Majene, Sulawesi Barat, terus bertambah.

Baca Juga: Waspada, Gempa Besar Susulan Disertai Tsunami Berpotensi Terjadi di Wilayah Sulawesi Barat

Total korban jiwa mencapai 27 orang di wilayah Mamuju dan Majene.

"Gempa yang sangat luar biasa yang berdampak kepada 2 kabupaten terdekat di Majene dan Mamuju, di Mamuju kami laporkan sudah 18 orang meninggal dunia, akibat runtuhan gempa dan kedua Majene sudah tercatat 9 orang di Majene," katanya dalam dalam keterangannya, Jumat 15 Januari 2021.

Darno juga mengatakan kantor Gubernur Sulbar mengalami kerusakan yang cukup berat akibat gempa. Setengah dari gedung itu hancur total dan tidak bisa lagi dipergunakan. Adapun pengungsi tersebar di beberapa lokasi.

"Pengungsi tersebar di mana-mana, di pegunungan di Bukit Taya dan Bukit Sese," kata dia.

"Kami atas nama Pemerintah meminta agar siap-siap kemungkinan terjadinya gempa susulan," imbuh dia.

Untuk pengungsi di Majene, Pemerintah setempat menempatkan mereka di stadion dan tetap diawasi. Menurutnya kendala saat ini adalah listrik yang belum beroperasi dan komunikasi yang masih terputus.

Baca Juga: Praveen/Melati Berhasil Lewati Hadangan Pasangan Denmark untuk Tampil di Semi final Thailand Open

"Masih data awal dan melakukan pencarian," ujarnya.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Mamuju melaporkan sejumlah kerusakan berat antara lain Hotel Maleo, Kantor Gubernur Sulawesi Barat, dan sejumlah minimarket. Jaringan listrik dan komunikasi seluler juga mengalami gangguan di wilayah Mamuju.

"Kerusakan dan korban jiwa di Kabupaten Mamuju masih dalam pendataan," tutur Raditya.

BNPB terus memantau upaya penanganan darurat di lapangan yang dilakukan berbagai pihak. Kebutuhan yang dilaporkan BPBD setempat berupa bahan pokok, selimut, tikar, tenda pengungsi, pelayanan medis, terpal, alat berat, alat komunikasi, makanan siap saji dan masker.

"Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kepala BNPB Doni Monardo bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk meninjau lokasi terdampak gempa di Kabupaten Mamuju," jelasnya.

Baca Juga: Pemerintah Didesak Segera Kirimkan Bantuan ke Sulawesi Barat untuk Bantu Korban Gempa Bumi Besar 6.2

BNPB menyalurkan bantuan untuk penanganan bencana gempa bumi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, antara lain delapan set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi.

Selain itu 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, lima unit lampu menara, 200 unit velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 masker kain, 700 pak mi sagu dan 30 unit generator set 5 KVA.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x