Kesehatan Mental Sama Penting dengan Fisik, Guardian Sediakan Layanan Konseling Psikologi Gratis

- 15 Maret 2021, 16:59 WIB
Ilustrasi pekerjaan Burnout.
Ilustrasi pekerjaan Burnout. /Pexels/


GALAMEDIA - Burnout atau merasa gagal dan lesu akibat tuntutan yang terlalu membebankan tenaga dan kemampuan seseorang, menjadi salah satu kondisi psikologis yang sering dialami masyarakat.

Terlebih dengan berkaca pada masa pandemi Covid-19, burnout lazim dialami karena menjalankan berbagai aktivitas secara online di area rumah tanpa banyak keluar ruangan yang memicu kejenuhan, mulai dari pekerjaan kantor, kegiatan besosialisasi, hingga mendampingi kegiatan belajar anak yang serentak dilakukan secara online.

Masalah lainnya, yaitu munculnya gangguan kecemasan atau anxiety seperti merasa depresi akibat pandemi yang telah berlangsung lama dan juga masalah yang berkaitan dengan rumah tangga.

Talkshow Guardian 'Healthy Inside Out' secara daring, Senin 15 Maret 2021.
Talkshow Guardian 'Healthy Inside Out' secara daring, Senin 15 Maret 2021.


Direktur Guardian Indonesia, Naresh Kalani mengatakan bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik untuk diperhatikan secara serius.

Menurutnya dengan adanya berbagai gangguan kesehatan mental yang sering dikeluhkan oleh masyarakat, mendorong Guardian untuk menyediakan fitur layanan konseling psikologi gratis yang disediakan hingga 31 Maret 2021.

Selama masa pandemi, kondisi stres seseorang meningkat dari biasanya dan hal ini dialami oleh semua orang baik dari rentang usia dewasa ataupun anak-anak.

Baca Juga: Kabar Moeldoko Tunjuk Eks Wakapolri Jadi Waketum Dibantah, Partai Demokrat: Dulu Juga Bilang Cuma Ngopi-ngopi

"Sebabnya bisa macam-macam seperti kehilangan orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, menjadi guru di rumah, work from home, dan sebagainya," ungkapnya pada talkshow Guardian 'Healthy Inside Out' secara daring, Senin 15 Maret 2021.

Dikatakannya melihat kondisi tersebut, pihaknya berusaha untuk memberikan pelayanan yang lebih kepada para masyarakat.

Sebagai retailer kebutuhan produk kecantikan dan kesehatan terkemuka di dunia, lanjutnya, Guardian memandang bahwa kesehatan mental dan fisik masyarakat menjadi prioritas utama mereka melalui kampanye 'Healthy Inside Out' selama masa pandemi Covid-19.

Selain layanan konsultasi gratis, pihaknya juga memiliki program bincang-bincang tentang masalah kesehatan melalui platform media sosial Instagram @guardian_id resmi milik mereka dan juga aplikasi Tanya Apoteker bagi pelanggan yang ingin menanyakan masalah obat-obatan dan menebus resep dokter melalui aplikasi WhatsApp.

Baca Juga: Mendapat Kritikan Pedas, Mahfud MD: Orang Berubah-Tidak Berubah Itu Kan Urusan Pak Amien Rais

"Jika merasa stres jangan diabaikan. Ada psikolog yang bisa dijangkau untuk mengatasi masalah ini," ujarnya.

Head of Marketing Guardian Indonesia, Lia Stephiningrum mengatakan bahwa ide kampanye 'Healthy Inside Out' tercetus dari empati Guardian untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat, yang semuanya hampir mengalami masalah yang sama selama masa pandemi Covid-19.

Ia menjelaskan kampanye 'Healthy Inside Out' dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan dukungan kepada masyarakat agar lebih peduli tidak hanya pada kesehatan fisiknya tetapi juga kesehatan mentalnya.

"Ketika mengalami stres jangan disepelekan, kalau dipendam lama-lama maka dampaknya akan berbahaya," terangnya.

Baca Juga: Moeldoko Disebut Sowan ke Megawati: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Protes Keras, Andi Arief, 'Semua Ngerti Ini'

Pada kesempatan yang sama, Associate Psychologist Ibunda.id, Rininta Meyftanoria menjelaskan bahwa seseorang yang mengalami masalah kesehatan mental, sangat membutuhkan support system yang berasal dari pihak keluarga atau teman yang bisa dipercaya.

Rininta menerangkan bahwa support system ini akan berdampak positif kepada penderita masalah kesehatan mental, karena tidak akan memberikan tanggapan yang buruk atas apa yang tengah dia hadapi.

"Jika sebaliknya (tidak memberikan dukungan) maka si penderita akan merasa down, tidak berharga, dan lain sebagainya," ucapnya.

Selain itu, penderita masalah kesehatan mental juga bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang positif. Salah satunya bisa melalui kegiatan journally baik dalam bentuk tulisan, rekaman suara, ataupun gambar.

"Tujuannya untuk mengontrol pikiran-pikiran yang berpengaruh negatif pada diri sendiri," tambahnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x