Network
GALAMEDIA – Saat pertama kali wabah covid-19 menyerang, banyak dari sebagian orang yang merasa khawatir atau cemas akan situasi yang terjadi. Seperti halnya dalam sektor pendidikan, dan banyak mahasiswa terdampak kesehatan mentalnya, karena dihadapkan pada kegiatan kuliah secara daring yang terus menerus.
Namun, tak putus asa mencari solusi, salah satunya seperti kampus ini. Kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung menyediakan sejumlah sarana dan prasarana bagi kebutuhan mahasiswanya. Salah satunya, tersedia Unit Layanan Psikologi (ULP) dari Fakultas Psikologi, yang fungsinya di tengah pandemi ini menyediakan layanan konseling online secara gratis, bagi yang terdampak pandemi covid-19, khususnya kesehatan mental.
Layanan konseling online ini sudah ada sejak Maret 2020 lalu dan hingga kini masih tetap berjalan. Diperuntukkan bagi mahasiswa UIN Bandung dan masyarakat umum. Hal tersebut seperti diungkapkan Ketua ULP UIN Bandung, Nisa Hermawati.
Baca Juga: Warga Bingung dan Takut, Heboh Penampakan Tengkorak Maut Jelang Festival Kematian di Langit Meksiko
Sudah 7 bulan berlalu covid-19 ini berlangsung, Nisa katakan beberapa orang yang konsultasi terkait covid-19 itu, tidak segencar awal-awal saat wabah ini datang. Rata-rata yang melakukan konseling ini terkait kesehatan mental terutama kecemasan, dan psikosomatis.
“Terutama banyak mahasiswa yang konsul itu karena kuliah di rumah, tidak ketemu teman, dan ada sesuatu yang tidak dipahami terkait kuliah, kadang dirinya kepikiran dan menjadi cemas,” tuturnya, Jumat, 9 Oktober 2020.
Kasus lainnya diungkapkan Nisa, seperti adanya mahasiswa yang merasa dirinya terkena covid-19, karena mengalami sesak nafas, tetapi ketika di cek ternyata hasilnya lain. Lanjutnya, atau kasus kecemasan atau kekhawatiran akibat covid-19 karena perekonomian yang tidak stabil.
Baca Juga: Kim Senang Bisa Kembali ke Lapangan Bersama Tim
Disamping itu kata Nisa, dibuatnya konseling khusus ini akibat dari adanya gejala-gejala yang timbul di masyarakat. di mana semua orang melakukan Work From Home (WFH), sehingga gejala tersebut muncul kekhawatiran dan berdampak pada kesehatan mental.
“Sehingga dari situ Unit layanan psikologi sigap menanggapi hal itu, dan membuka layanan konseling khusus covid-19,” lanjutnya.
