Unit Layanan Psikologi Tanggap Terhadap Gangguan Kesehatan Mental Akibat Covid-19

- 9 Oktober 2020, 15:34 WIB
/

Apa itu Unit Layanan Psikologi
Pembentukan layanan konseling ini ia katakan tidak rumit, cukup dengan menyediakan sejumlah konselor yang siap tanggap dan berkaitan dengan kasusnya. Adapun, sistem atau prosedur yang mesti dilakukan jika ingin mengikuti konseling ini ialah dengan menghubungi ke nomor contact person ULP, kemudian mengisi form tentang riwayat hidup dan keluhan. Setelah itu, admin ULP akan menghubungi konselor yang bisa melakukan konseling.

Baca Juga: Kapolrestabes Kaget, Ada Anak Usia SD yang Ikut Diamankan Saat Demo Anarkistis di Bandung

“Sebelumnya melakukan perjanjian atau kesepakatan hari konseling. Setelah itu, proses konseling dilakukan secara online. Tetapi, ULP juga menyediakan layanan secara offline untuk kasus-kasus yang sifatnya urgent dan klinis dan memang butuh untuk bertemu, itupun harus sesuai protokol kesehatan,” terangnya.

Meski layanan offline tersedia, tetapi tidak terlalu disebarkan kata Nisa, karena kegiatan memang mesti harus dilakukan serba online saja. Sedangkan itu, jika konseling tidak gratis dilakukan, biasanya biaya yang seharusnya dikeluarkan sekitar Rp 150 ribu per sesi, dan terhitung 1-2 jam per sesinya sendiri.

Selain itu ia jelaskan, jika ULP bukan hanya menyediakan layanan konseling, tetapi terdapat tes kecerdasan, tes minat bakat, kemudian ada workshop, assasment, tes uji kompetensi, tes tumbuh kembang anak, terapi dan lain sebagainya. Namun, karena masih dalam keadaan covid-19, sehingga yang memungkinkan terlaksana adalah konseling dan beberapa pemeriksaan psikologi lainnya.

Baca Juga: 1000 Warga Desa Dukuh Ibun, Kini Sudah Menikmati Air Bersih

Nisa tuturkan, jika covid-19 dilihat dari sisi psikologis banyak sesuatu yang mungkin bisa diambil dari adanya wabah ini. Alasannya, saat orang-orang sibuk dengan rutinitas sehari-hari, sehingga adanya momen covid-19 semua orang tidak perlu khawatir.

“Tetap memperhatikan kesehatan mental, dan tetap memiliki positive thinking. Dengan adanya covid-19 ini, kalau misalnya kita selalu khawatir dan mencemaskan adanya covid-19 ini, bisa berdampak pada sisi psikologis seseorang dan berdampak pada fisik juga. Diharapkan untuk terus tetap tenang dan menjaga kesehatan mental dan pikiran,” pungkasnya. (nazmi/job)

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah