Wow! Ilmuwan di Skotlandia Berhasil Menciptakan Vanila dari Botol Plastik Bekas

- 19 Juni 2021, 16:14 WIB
Vanila
Vanila /www.urbanvineinc.com/

GALAMEDIA - Bagaimana bisa vanila (perisa vanila) bisa diciptakan dari botol bekas?. Nyatanya, sebuah studi baru justru menemukan dan membuktikan hal itu dapat dilakukan.

Seperti diketahui, vanilin yang merupakan sumber dari aroma atau bau vanila banyak ditemukan bahkan menjadi aroma favorit.

Vanillin atau vanila ditemukan dalam berbagai macam produk makanan, kosmetik, farmasi, pembersih dan herbisida, dan permintaannya kian meningkat setiap tahun.

Dikutip dari Live Science Sabtu, 19 Nuni 2021, para peneliti menggunakan metode baru untuk mengubah sampah plastik menjadi vanillin, sebagai cara untuk memasok vanillin dan mengurangi polusi plastik secara bersamaan.

Sebelumnya, studi juga telah dilakukan untuk mengubah memecah botol plastik yang terbuat dari polietilen tereftalat menjadi subunit dasarnya, yang dikenal sebagai asam tereftalat.

Baca Juga: Tolak Jokowi 3 Periode, Immanuel Ebenezer Sebut Relawan Jokowi-Prabowo 2024 Bukan Bagian Relawan Jokowi

Kini studi terbaru kembali dilakukan. Dua peneliti di The University of Edinburgh di Skotlandia merekayasa genetika bakteri E. coli untuk mengubah asam tereftalat menjadi vanillin.

Asam tereftalat dan vanillin memiliki komposisi kimia yang sangat mirip dan bakteri yang direkayasa hanya perlu membuat sedikit perubahan pada jumlah hidrogen dan oksigen yang terikat pada tulang punggung karbon yang sama.

Dalam penelitiannya, para peneliti mencampur bakteri rekayasa genetika mereka dengan asam tereftalat dan menyimpannya pada suhu 98,6 derajat Fahrenheit (37 derajat Celcius) selama sehari. Sekitar 79% asam tereftalat kemudian diubah menjadi vanilin.

"Krisis limbah plastik global sekarang diakui sebagai salah satu masalah lingkungan paling mendesak yang dihadapi planet kita," dalam rilis penelitian dikutip dari Live Science.

"Sekitar 1 juta botol plastik terjual setiap menit di seluruh dunia, dan hanya 14% yang didaur ulang, menurut The Guardian. Yang didaur ulang hanya bisa diubah menjadi serat untuk pakaian atau karpet," jelas hasil penelitian.

Dengan telah ditemukannya inovasi baru dalam bioteknologi ini, peneliti berharap agar lebih meningkatkan bakteri dalam mengubah lebih banyak asam tereftalat menjadi vanillin.

Baca Juga: 4 Sekolah Termahal dan Termewah di Indonesia, Biayanya Lebih Mahal dari Uang Kuliah

"Pekerjaan kami menantang persepsi plastik sebagai limbah bermasalah dan malah menunjukkan penggunaannya sebagai sumber karbon baru dari mana produk bernilai tinggi dapat dibuat," kata salah satu peneliti, Stephen Wallace, dosen senior bioteknologi di The University of Edinburgh.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x