Mengenal Kondisi “Burnout”, Penyebab dan Cara Mencegahnya, Salah Satunya dengan Me Time

- 11 Agustus 2021, 10:10 WIB
Ilustrasi seorang ibu yang mengalami parental burnout
Ilustrasi seorang ibu yang mengalami parental burnout / (ANTARA/Shutterstock)/

 

GALAMEDIA - Situasi pandemi yang tidak menentu kerap membuat seseorang rentan mengalami “burnout”. Jika tidak dicegah, ”burnout” dapat mengganggu kualitas hidup hingga menurunkan produktivitas bekerja.

“Kalau kelelahan secara fisik saja dengan istirahat bisa selesai. Kalau kelelahan emosional, dengan istirahat saja belum tentu selesai. Maka harus ada intervensinya,” kata Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran Iceu Amira DA, S.Sos., S.Kep., Ners., M.Kes.

Iceu menjelaskan, “burnout” merupakan sindrom psikologis yang disebabkan adanya rasa kelelahan yang luar biasa, baik secara fisik, mental, maupun emosional. Dampaknya, seseorang dapat kehilangan minat dan motivasi.

Baca Juga: Sebanyak 1.157 Wartawan Bakal Meliput PON XX Papua

Menurutnya, “burnout” dapat mengurangi produktivitas dan menguras energi sehingga membuat seseorang merasa tidak berdaya, putus asa, lemah, dan cepat marah.

“Jika mengalami dalam waktu yang lama, akan berdampak pada kehidupan sosial terutama pekerjaannya,” kata Iceu dalam siaran persnya, Rabu, 11 Agustus 2021.

Untuk mencegahnya, Iceu menekankan pentingnya menjaga keseimbangan hidup. Butuh pengelolaan waktu yang baik kapan harus bekerja dan mengerjakan hal lainnya. Selain itu, kemampuan mengelola stres pun menjadi penting.

Baca Juga: Azzam Mujahid Usul Pemerintah Hapus Seluruh Data Covid-19 dan Hentikan PPKM: Indonesia Bebas Covid

“Juga mengubah gaya hidup, atur olah raga, atur pola makan akan, mengelola stres kita. Dengan demikian kita bisa mengurangi terjadinya ‘burnout’. Karena jika terjadi secara berlebihan, mengembalikan ke awal itu sulit,” ujar Iceu.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x