Lestarikan Pencak Silat, PPSI Gelar Pasanggiri Seni Ibing Pencak Silat ke-10

- 25 November 2021, 17:02 WIB
Pembukaan pasanggiri seni ibing Pencak Silat di Yayasan Atikan Sunda (YAS), Kota Bandung, Kamis, 25 November 2021.
Pembukaan pasanggiri seni ibing Pencak Silat di Yayasan Atikan Sunda (YAS), Kota Bandung, Kamis, 25 November 2021. /Rio Ryzki Batee/Galamedia/

GALAMEDIA - Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) kembali menggelar kegiatan pasanggiri seni ibing pencak silat ke-10 tingkat nasional di Kota Bandung. Terlebih dengan kondisi pandemi Covid-19 maka digelar secara hybrid.

Ketua Umum DPP PPSI, Adil Fadillah Kusumah mengatakan bahwa kegiatan pasanggiri merupakan salah satu upaya pihaknya dalam melestarikan Pencak Silat di masyarakat.

Menurutnya dengan diakuinya Pencak Silat sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada beberapa waktu lalu, maka wajib bagi masyarakat Indonesia untuk terus melestarikannya. Dengan demikian, dapat dilestarikan dan diturunkan hingga generasi-generasi yang akan datang.

"Sebagai warisan dunia oleh UNESCO, maka Pencak Silat harus terus dijaga kelestariannya hingga diteruskan oleh anak cucu kita di masa yang akan datang. Maka melalui kegiatan pasanggiri inilah menjadi salah satu upaya kami dalam melestarikan kehadiran Pencak Silat di masyarakat," ungkapnya disela-sela kegiatan pembukaan pasanggiri seni ibing Pencak Silat di Yayasan Atikan Sunda (YAS), Kota Bandung, Kamis, 25 November 2021.

Baca Juga: Waduh! 49 Persen Saham Bandara Kualanamu Dijual ke Pihak Asing, Tokoh NU: SBY yang Bangun Jokowi yang Jual

Menurutnya dengan rutin digelarnya kegiatan pasanggiri selama dua tahun sekali ini, diharapkan proses regenerasi dan pembinaan di setiap perguruan pencak silat dapat terus terjadi. Maka upaya pelestarian pencak silat sebagai salah satu warisan budaya, dapat berjalan dan berkembang secara berkesinambungan.

"Para peserta pasanggiri ini diikuti oleh berbagai kelompok usia dan berbagai kepengurusan daerah PPSI, maka kami optimis hal ini, akan memberikan dampak motivasi dan menambah jumlah para pelestari seni budaya tradisi Pencak Silat di tanah air. Apalagi saat ini terdapat sekitar 3000 paguron atau perguruan pencak silat di Indonesia," jelasnya.

Ia berharap seiring akan terus berlanjutnya kegiatan pasanggiri seni ibing pencak silat, selain bertambah jumlah peserta, namun juga jumlah daerah perwakilan lain di luar provinsi Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta pun dapat ikut serta dalam proses pelestarian warisan budaya dunia tersebut.

"Kedepan kami ingin ada juga peserta perwakilan daerah dari provinsi lain yang ikut serta dalam kegiatan pasanggiri seni ibing pencak silat ini," ujarnya.

Ketua pelaksana kegiatan Pasanggiri seni ibing pencak silat, Galih Santika menuturkan bahwa jumlah peserta yang ikut serta dalam kegiatan yang dibiayai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui program fasilitasi bidang kebudayaan Tahun 2021 ini mencapai 1200 peserta.

Baca Juga: Ketua KPK Firli Bahuri Bakal Dapat Bintang Empat, Purnawirawan TNI AD Protes: Pembinanya Bisa Jadi Sungkan

Jumlah peserta tersebut merupakan perwakilan dari 26 Dewan Pimpinan Daerah PPSI se-Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.

Dalam pelaksanaannya, pada peserta akan mengunggah tayangan video penampilannya secara live streaming yang akan dinilai oleh 28 juri bersertifikasi tingkat nasional yang tersebar dari berbagai daerah di Indonesia.

"Kegiatan pasanggiri akan berlangsung mulai tanggal 25-28 November 2021. Para peserta terbagi dalam tiga pengelompokan usia, kategori kelompok anak-anak usia 7-12 tahun, remaja usia 13-17 tahun, dan dewasa usia 18 tahun keatas," ucapnya.

Galih menjelaskan, setiap kelompok usia dapat mengikuti total 18 kategori perlombaan yaitu, putra, putri, tunggal, rampak, dan Ijen atau pertarungan yang diiringi oleh alunan irama kendang pencak silat.

Baca Juga: 'Larang' Bunuh Anggota KKB Papua, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Bicara Soal Cinta

"Jadi tiap level kelompok usia itu, ada enam kategori perlombaan. Kebetulan kegiatan pasanggiri yang diselenggarakan oleh DPP PPSI adalah jenis perlombaan pencak silat tradisi atau pencak silat yang belum mengalami perubahan yang biasa dikenal sebagai pencak buhun," terangnya.

Galih berharap bahwa pencak silat ini bukan hanya secara simbolis sebagai menjadi warisan budaya dunia tak benda yang ditetapkan UNESCO, akan tetapi dapat terus hidup dan berkembang di masyarakat Indonesia.

"Kalau hanya simbolis sebagai warisan budaya dunia tak benda yang ditetapkan oleh UNESCO, kami khawatir 10-20 tahun lagi, pencak silat ini hilang dan anak cucu kita tidak mengenal lagi budayanya sendiri di masa depan," tambahnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x