Meski begitu, sejumlah tanda-tanda disebut menjadi ciri datangnya malam Lailatul Qadar sehingga umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan di sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Diketahui bahwa malam Lailatul Qadar tiba di sepuluh hari atau sepuluh malam terakhir Ramadhan tepatnya pada malam-malam ganjil.
Dalam praktiknya, umat Islam kerap menjadikan fase sepuluh malam terakhir ini dengan berdoa, beribadah serta beritikaf di masjid guna berlomba-lomba mendapat keutamaan malam Lailatul Qadar.
Baca Juga: Bacaan SURAT YASIN Ayat 1 sampai 83: Arab, Latin dan Artinya Bahasa Indonesia
Lantas kapan malam Lailatul Qadar itu tiba sebenarnya?
Allah SWT memang tak pernah mengungkap dengan jelas kapan tepatnya malam istimewa itu datang pada sepuluh malam terakhir.
Allah benar-benar merahasiakan malam itu supaya umat Muslim bersungguh-sungguh berlomba mendapatkannya.
Sebuah hadits menyebut bahwa Rasullullah SAW menganjurkan agar pada sepuluh malam terakhir Ramadhan umat Muslim agar melakukan berbagai amalan alias beribadah.
Tidak lain amalan dan ibadah itu dalam upaya mendapatkan malam Lailatul Qaadar.
«إِنِّي رَأَيْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فَأُنْسِيتُهَا وَهِيَ فِي العشر الأواخر من لياليها وهي طَلْقَةٌ بِلُجَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةٌ كَأَنَّ فِيهَا قَمَرًا لَا يَخْرُجُ شَيْطَانُهَا حَتَّى يُضِيءَ فَجْرُهَا»