23 Juli: Raja Farouk Dikudeta, Megawati Jadi Presiden Indonesia ke-5

- 23 Juli 2020, 06:50 WIB
Megawati Soekarnoputri usai dilantik menjadi Presiden Indonesia ke-5, 23 Juli 2001. (wikipedia)
Megawati Soekarnoputri usai dilantik menjadi Presiden Indonesia ke-5, 23 Juli 2001. (wikipedia) /

GALAMEDIA - Di berbagai belahan dunia, banyak peristiwa penting terjadi pada tanggal 23 Juli, dari tahun ke tahun. Tak sedikit dari peristiwa itu menjadi cacatan sejarah penting bagi perjalanan hidup manusia.

Berikut ringkasannya:

1. Kudeta terhadap Raja Farouk
Raja Farouk (11 Februari 1920 - 18 Maret 1965) dikenal merupakan Raja Mesir yang mewarisi tampuk pemerintahan dari ayahnya Raja Fuad I pada tahun 1936.

Baca Juga: Bekerja di Kapal Berbendera China, 11 ABK Indonesia Meninggal dan 2 Hilang

Pada masa-masa sulit semasa Perang Dunia II, Raja Farouk sering dikritik karena cara hidupnya yang mewah. Keputusan Raja Farouk untuk tetap menyalakan semua lampu istananya di Alexandria saat seluruh lampu di kota dimatikan ketika terjadi pengeboman yang dilakukan tentara Italia, menyebabkan Raja Farouk dibenci.

Saat makin dewasa, Raja Farouk mulai mencuri barang-barang ketika membuat kunjungan-kunjungan resmi, termasuk pedang istiadat Shah Iran dan jam kantong berharga milik Winston Churchill.

Raja Farouk juga merupakan pencopet yang handal dan turut mencuri dari rakyat biasa sehingga dia dijuluki "Pencuri dari Kairo". Ini merupakan salah satu penyebab kudeta militer pada tahun 1952.

Baca Juga: Dana APBN Sebesar Rp 71 Miliar Ditemukan Masuk ke Rekening Pribadi, KPK Langsung Bereaksi

Akibat tuduhan penyalahgunaan kuasa dan kekalahan Mesir pada Perang Arab-Israel 1948, Raja Farouk digulingkan dalam kudeta militer pada 23 Juli 1952 pimpinan Gamal Abdul Nasser.

Dari wipedia, Farouk terpaksa turun takta dan disingkirkan ke Monako, di mana Raja Farouk 1 tinggal untuk sisa hidupnya. Setelah Farouk disingkirkan, anaknya yang masih bayi dinyatakan sebagai Raja Fuad II.

Usai turun takta, Raja Farouk terus hidup dengan gaya hidup yang mewah dan ketagihan mengumpulkan harta benda. Kesukaannya menyantap makanan lezat menyebabkan Raja Farouk menjadi gemuk hingga mencapai 140 kg.

Baca Juga: Terbengkalai Sejak 2011 karena Korupsi, Jokowi Izinkan Hambalang Digunakan untuk Lokasi Pelatnas

Pada 18 Maret 1965, Raja Farouk rebah di meja makan setelah sebuah makan malam yang besar dan meninggal.

2. Penemuan komet
23 Juli 1955 tepatnya. Di tanggal itu, Komet Hale-Bopp ditemukan pada jarak yang cukup jauh dari Matahari oleh dua pengamat independen, Alan Hale dan Thomas Bopp.

Komet Hale-Bopp atau disebut juga komet C/1995 O1 adalah salah satu komet yang masih diperdebatkan pada abad ke dua puluh ini.

Hale-Bopp merupakan salah satu komet terterang atau tercerah yang dapat terlihat selama beberapa dekade ini. Komet ini dapat terlihat oleh mata telanjang selama 18 bulan, dua kali lipat daripada komet 1811.

Baca Juga: Duh, Sudah Tiga Kali Menjalani Tes, Presiden Brazil Masih Positif Covid-19

3. Pendirian KNPI
Komite Nasional Pemuda Indonesia atau lebih populer dengan singkatan KNPI, adalah organisasi kepemudaan yang awalnya merupakan gabungan dari kelompok Cipayung, binaan kader Golkar dan tentara.

KNPI dibentuk melalui deklarasi yang dipimpin oleh David Napitupulu pada tanggal 23 Juli 1973.

Organisasi ini lahir dengan maksud menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan kesadaran sebagai suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Baca Juga: Usai Diperiksa KPK, 11 Eks Anggota DPRD Sumut Langsung Digiring ke Tahanan

Meskipun dianggap sebagai bagian dari Orde Baru dan sempat diusulkan untuk dibubarkan, KNPI tetap bertahan hingga setelah jatuhnya Suharto pada tahun 1998.

Setelahnya, Idrus Marham terpilih sebagai Ketua Umum. Ia mewacanakan rejuvenasi KNPI atau penyegaran kembali peran KNPI di tengah realitas politik nasional. Rejuvenasi ini akhirnya memaksa KNPI untuk independen dan kembali memposisikan pemuda sebagai mitra kritis pemerintah.

4. Megawati jadi presiden
Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri atau umumnya lebih dikenal sebagai Megawati Soekarnoputri atau biasa disapa dengan panggilan "Mbak Mega", adalah Presiden Indonesia yang kelima. Ia menjabat sejak 23 Juli 2001 sampai 20 Oktober 2004.

Baca Juga: Saat Pandemi Covid-19, Kurban Diharapkan Tidak Kurangi Keuntungan Sosial dan Ekonomi

Ia merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan putri dari presiden Indonesia pertama, Soekarno, yang kemudian mengikuti jejak ayahnya menjadi Presiden Indonesia.

Pada 20 September 2004, ia kalah suara dari Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pemilu Presiden 2004 putaran yang kedua. Ia menjadi presiden setelah MPR mengadakan Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001.

Baca Juga: Elektabilitas PSI Lewati NasDem dan Demokrat, PDIP Masih Paling Top

Sidang Istimewa MPR ini diadakan dalam menanggapi langkah Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang membekukan lembaga MPR/DPR dan Partai Golkar.

Ia dilantik pada 23 Juli 2001. Sebelumnya dari tahun 1999–2001, ia menjabat Wakil Presiden pada pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Megawati juga merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sejak memisahkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia pada tahun 1999.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah