Bisa Jadi Kita Melakukannya, Ini Perbuatan yang Menggugurkan Amal Kebaikan

- 4 Agustus 2020, 05:05 WIB
Ilustrasi. (Pixabay)
Ilustrasi. (Pixabay) /

Baca Juga: Bill Gates: Musim Panas, Kasus Corona Akan Menurun

- Mendatangi dukun dan paranormal

Dukun atau paranormal merupakan golongan pelayan setan. Jika seseorang yang mengunjungi mereka, maka Allah tidak akan menerima amal ibadah yang ia kerjakan.
Sebagaimana sabda Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam yang artinya:

“Barangsiapa mendatangi tukang ramal kemudian menanyakan tentang sesuatu, maka tidak diterima darinya shalat selama 40 hari.” (HR. Muslim)

Baca Juga: Tidak Ingin Kecolongan Covid-19, Dari Mulai Bupati hingga Staf Pemkab Subang Jalani Swab Test

-Memelihara hewan peliharaan seperti anjing dengan tujuan selain untuk menjaga kebun dan ternak

Hal ini sebagaimana sabda Nabi Sholallahu Alaihi Wassalam yang artinya:

“Barangsiapa memelihara anjing, maka akan berkurang amalannya setiap hari sebear satu qiroth (dalam riwayat lain dua qiroth), kecuali anjing untuk menjaga kebun atau anjing penjaga ternak.” (HR. Muslim)

Baca Juga: Sinopsis 'I Can Hear Your Voice', Drakor Baru yang Tayang di NET TV Mulai Hari Ini

- Durhaka terhadap orang tua

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam pernah berkata:

“Tiga golongan yang Allah tidak akan terima dari mereka penolakan atau penebusan yaitu orang yang durhaka kepada kedua orang tua, pengungkit pemberian, dan pendusta takdir.”

- Mendustakan takdir

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pada point 14 di atas. Selain itu, dalam hadist yang lain Beliau Sholallahu Alaihi Wassalam juga bersabda:

“Kalau seandainya Allah mengadzab penduduk langit dan bumi niscaya dia akan mengadzabnya sedang Dia tidak sedikit pun berbuat dzalim terhadap mereka, dan seandainya Dia merahmati mereka niscaya rahmat-Nya lebih baik dari amalan-amalan mereka. Seandainya seseorang menginfaqkan emas di jalan Allah sebesar Gunung Uhud, tidaklah Allah akan menerima infaq tersebut darimu sampai engkau beriman dengan takdir, dan ketahuilah bahwa apa yang (ditakdirkan) menimpamu tidak akan menyelisihimu, sedang apa yang (ditakdirkan) tidak menimpamu maka tida akan menimpamu, kalau seandainya engkau mati dalam keadaan mengimanai selalin ini (tidak beriman dengan takdir), niscaya engkau masuk neraka.”  (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad)***

Sumber: dalamislam.com

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x